JAKARTA (Suara Karya): Kompetisi matematika Eduversal Mathematics Competition (EMC) kembali digelar, meski dalam situasi pandemi corona virus disease (covid-19). Kompetisi terselenggara berkat dukungan dari sekolah mitra, yang butuh kompetisi semacam EMC guna tingkatkan literasi siswa terhadap matematika.
“Karena masih pandemi, maka kompetisi sepenuhnya digelar secara online,” kata Direktur Eduversal Indonesia, Dwi Prajitno Wibowo dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (18/8/2020).
Hadir sebagai narasumber yaitu Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur 1, Surakarta, Marsono Adi; Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kota Blitar, Muzaini; juara pertama EMC 2019 yang juga siswa kelas 5 SD Pangudi Luhur 1 Surakarta, Gabriella Nosa Karsono serta juara ketiga EMC 2019 yang juga siswa kelas 7 MTsN 1 Kota Blitar, M Nuha Alghifari.
Sementara dari meja panitia, hadir pula Ketua Koordinator EMC 2020, Ade Kiki Ruswandi; Ketua Tim Pembuatan Soal, Surya Saputra; Ketua Tim IT, Fakhry Syauqy dan Kepala Humas Ramon Adianto.
Dwi Prajitno menjelaskan, keberhasilan dalam pelaksanaan EMC perdana pada 2019 lalu mendorong untuk menggelar kompetisi serupa tahun ini. Tahun lalu, jumlah pendaftar EMC mencapai lebih dari 3.200 siswa dari seluruh Indonesia.
Ditambahkan, peserta yang menjadi juara tahun lalu ada sebanhak 28 siswa dari setiap kategori (kelas 5-11). Total hadiah yang diperlombakan mencapai Rp129 juta.
“Kami berharap jumlah peserta EMC tahun ini bisa melebihi tahun 2019 lalu, yang mencapai 2.300 siswa. Apalagi kompetisi kini digelar secara online, sehingga sekolah tidak ribet dengan urusan tiket dan akomodasi seperti dalam offline,” tuturnya.
Untuk mendaftar ke EMC, lanjut Dwi, peserta dapat mengakses http://edumath.id/ yang dibuka 18 Agustus hingga 10 November 2020. Ajang EMC berlangsung pada 14 November 2020.
“Karena pandemi, sistem babak penyisihan yang sebelumnya dilakukan offline, maka tahun ini ditiadakan. Sebagai gantinya, peserta akan berkompetisi langsung secara online dalam satu babak,” ujarnya.
Ditambahkan, nama pemenang akan diumumkan pada 21 November 2020.
Pemberian penghargaan baru akan dilaksanakan pada Februari 2020. “Semoga pandemi covid-19 segera berlalu, sehingga para pemenang bisa saling tatap muka,” kata Dwi Prajitno.
Soal hadiah, Dwi menyebutkan, angkanya lebih kecil dibanding tahun lalu. Total hadiah yang diperebutkan Rp78 juta. Untuk juara pertama, masing-masing Rp5 juta, juara 2 sebesar Rp3 juta, juara 3 sebesar Rp2 juta dan Honorable Mention sebesar Rp1 juta.
Ditanya pilihan kompetisi pada bidang matematika, menurut Ade Kiki Ruswandi, karena siswa Indonesia masih lemah dalam penguasaan matematika. Sehingga siswa butuh kompetisi yang dapat menantang ketidakmampuan itu.
“Biasanya jika ditantang, siswa akan belajar lebih serius. Ini yang diharapkan lewat kompetisi, siswa menemukan hal yang mengasyikan dalam matematika. Matematika bukanlah hal yang harus ditakuti selama duduk di bangku sekolah,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Ade Kiki, soal EMC ditekankan pada pendalaman materi dasar di setiap tingkatan kelas. Sedangkan tingkat kesulitan dibagi menjadi tiga, yaitu mudah, sedang dan sulit. Hal itu bertujuan unruk mengukur tingkat adaptasi siswa terhadap soal.
Diharapkan, siswa mengalami kemudahan dalam mengerjakan soal secara online termasuk try-out. Panitia juga akan memberi analisa kemampuan siswa, webinar pendidikan, penghargaan dalam setiap tahap serta e-sertifikat bagi siswa sebagai bentuk dari kemampuan sendiri
Ditanya materi soal memakai standar soal dari negara tertentu, Ade Kiki mengatakan, standar soal yang dipakai kurikulum nasional. Namun, modelnya memakai standar soal yang biasa digunakan siswa peserta tim olimpiade sains yang akan bersaing keluar negeri. (Tri Wahyuni)