Suara Karya

Lebih Ramah Lingkungan, Unicharm Luncurkan Pembalut Berbahan Bio Materials

JAKARTA (Suara Karya): Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) meluncurkan produk terbaru pembalut berbahan bio material, yang berasal dari tanaman tebu, batu kapur, botanical oil dan resin alami. Dengan demikian, lebih ramah lingkungan.

“Penggunaan kapas organik membuat produk ini terasa lebih lembut saat bersentuhan dengan kulit,” kata Research and Development Feminine Care Division Head PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Naoki Tonoko kepada media di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara peluncuran produk pembalut CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic Cotton, Type 23 cm dan 29 cm.

Hadir dalam kesempatan yang sama, President Director PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Takumi Terakawa; Corporate Planning Division Head PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Heni Indrayati; Brand Ambassador Charm, Syifa Hadju; dan Influencer penggiat lingkungan, Veronika Krasnasari.

Peluncuran produk dengan kapas organik yang semua bagiannya menggunakan material alam merupakan yang pertama kalinya di Unicharm Group.

“Penggunaan bahan dari bio materials akan mengurangi pemakaian material dari minyak bumi. Hal itu sesuai dengan konsep kebelanjutan,” ujar Naoki Tanoko.

Hal senada dikemukakan Corporate Planning Division Head PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Heni Indrayati. Penggunaan bahan alam dalam pembuatan produk Charm Daun Sirih Bio Materials Organic Cotton Type, karena menyadari adanya batasan dari ketersediaan minyak bumi.

“Tumbuhnya kesadaran pentingnya menjaga lingkungan mendorong kami untuk membuat produk yang lebih ramah lingkungan, termasuk pembalut wanita,” ujar Heni.

Hasil riset yang dilakukan Unicharm menunjukkan, minat konsumen terhadap pembalut ramah lingkungan dalam 4 tahun terakhir meningkat hingga tiga kali lipat, terutama di kalangan konsumen usia muda.

“Karena itu, Unicharm sejak 2021 telah meluncurkan produk-produk ramah lingkungan untuk menjaga keberlangsungan bumi,” tuturnya.

Heni menjelaskan tiga teknologi baru yang mengurangi beban lingkungan dan memberi kelembutan di kulit pada produk CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic Cotton Type.

Pertama, seluruh komponen produk terbuat dari bahan alami yang selama ini jarang dimanfaatkan, seperti ampas tebu, batu kapur, botanical oil, dan resin alami.

Hal itu akan mengurangi jumlah plastik murni yang berasal dari minyak bumi dan membuat produk ini menjadi ramah lingkungan.

Kedua, permukaan yang bersentuhan dengan kulit (top sheet) mengandung kapas organik yang terasa lembut. Kapas organik juga memiliki daya serap tinggi, sehingga dapat menyerap keringat dengan baik dan mengurangi rasa pengap saat digunakan.

Ketiga, kemasan dan kardus yang digunakan ramah lingkungan. Kemasan produk ini tidak menggunakan plastik dari virgin oil, dan hanya menggunakan material dari daur ulang dan bio mass.

Selain itu, kardus yang digunakan untuk mengemas produk terbuat dari tandan buah kosong atau Empty Fruit Bunch (EFB) yaitu bahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi minyak sawit.

“Pada inisiatif ini, Unicharm bekerjasama dengan PT Oji Sinarmas Packaging dalam melakukan penelitian dan pengembangan karton dengan EFB untuk pertama kalinya,” ujarnya.

Selain itu, selotip yang digunakan pada kardus juga berasal dari bahan yang dapat didaur ulang, sehingga mampu menghemat sumber daya dan mengurangi limbah.

Brand Ambassador CHARM, Syifa Hadju memberi apresiasi atas inovasi dikembangkan Unicharm. Katanya, sebagai perempuan generasi muda, ia meyakini bahwa semua pihak bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

“Aku merasa nyaman dan tenang menggunakan Charm Bio Materials Organic Cotton Type, karena tak hanya cegah bau dan lembut di kulit, tapi juga ramah lingkungan dan aman,” ucap Syifa menegaskan.

Pernyataan serupa juga disampaikan influencer penggiat lingkungan Veronika Krasnasari. Penggunaan produk ramah lingkungan sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan, karena membantu mengurangi dampak negatif pada alam.

President Director PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Takumi Terakawa dalam sambutan utamanya mengatakan, perhitungan Carbon Footprint (CFP) dari CHARM Daun Sirih Bio Materials Unicharm menjadi penting untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.

Dengan demikian, produk dan layanan demi berkontribusi pada perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs).

Carbon footprint adalah suatu sistem yang mengubah dan menampilkan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sepanjang siklus hidup suatu produk atau layanan, dari pengadaan bahan mentah hingga pembuangan dan daur ulang hingga menjadi emisi CO2.

Ditambahkan, dengan menghitung emisi yang dihasilkan, maka Unicharm mempertimbangkan potensi pengurangan emisi secara tepat, melakukan monitoring atas hasil upaya pengurangan yang dilakukan, dan pada akhirnya mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan.

“CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic Type diharapkan dapat mengurangi carbon footprint, dengan mengurangi jumlah plastik yang berasal dari virgin oil,” tuturnya.

Estimasi rasio pengurangan CFP pada produk CHARM Daun Sirih Bio Material Organic Type 23 cm sebesar -15 persen per lembar, dengan tingkat pengurangan sebesar -30 persen pada tahap pengadaan bahan baku.

Sedangkan estimasi rasio pengurangan CFP pada CHARM Daun Sirih Bio Materials Organic Tye 29㎝ sebesar -18 persen per lembar, dengan tingkat pengurangan sebesar -32 persen pada tahap pengadaan bahan baku. (Tri Wahyuni)

Related posts