JAKARTA (Suara Karya): Paham radikalisme, kini dinilai sudah menyasar kalangan anak muda. Hal itu terjadi, lebih disebabkan oleh semangat yang dimiliki kaum muda yang tinggi dibanding rasio atau pikirannya (logika), sehingga kondisi tersebut mudah disusupi dan terkontaminasi dengan paham radikalisme.
Pernyataan tersebut, dikemukakan Wakil Ketua MPR, Mahyudin saat menyampaikan sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Forum Pemuda Muslim Bontang, di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (6/6).
“Inilah yang membedakan anak-anak muda dengan orangtua. Paham radikalisme ini sangat berbahaya. Apalagi anak-anak muda lebih mudah dipengaruhi paham radikalisme dibanding dengan ustad atau ulama,” ujar Mahyudin.
Menurut dia, ulama NU dan Muhammadiyah sudah tidak mempan lagi disusupi paham radikalisme, karena sudah menguasai ilmu agama secara menyeluruh.
Mahyudin menyebutkan, anak-anak muda banyak belajar radikalisme dari internet dan media sosial. “Radikalisme sebenarnya adalah mencuci otak. Itu sebabnya radikalisme bisa masuk ke kampus-kampus karena anak muda memiliki semangat yang besar dibanding rationya atau logikanya,” ujar Mahyudin. (Gan)