JAKARTA (Suara Karya): Universitad Terbuka (UT) meluncurkan dua program studi (prodi) baru, yaitu S1 Pendidikan Agama Islam dan S2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal itu demi memenuhi kebutuhan akademis guru PIA dan PAUD di seluruh Indonesia.
“Progran studi S1 PAUD tergolong favorit di UT. Bary dibuka saja, calon mahasiswa Magister PAUD yang mendaftar sudah 400 orang,” kata Rektor UT, Prof Ojat Darojat dalam peluncuran prodi baru tersebut, di kampus UT, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (16/1/23).
Hadir dalam kesempatan itu, Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga, Kemdikburistek, Sukiman; Ketua Umum Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Nur Sriyati; dan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (APG-PAUD) Indonesia, Sofia Hartati.
Prof Ojat yang didampingi Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT, Prof Ucu Rahayu menjelaskan, pembukaan dua prodi baru tersebut guna memenuhi keinginan masyarakat, terutama pada S1 Pendidikan Agama Islam dan Magister PAUD.
“Banyak guru PAUD yang melanjutkan S2 tetapi terpaksa mengambil ilmu-ilmu yang tidak linear dengan prodi S1-nya, karena keterbatasan akses. Didukung status UT yang sudah PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum), kami segera membangun kolaborasi untuk pembukaan prodi baru ini,” tuturnya.
Universitas Terbuka saat ini menjadi pilihan kalangan muda untuk kuliah, karena berbagai fleksibelitas yang ditawarkan, selain juga uang kuliahnya yang murah. Apalagi kualitasnya terjaga seperti PTN lainnya di Indonesia.
“Tak hanya itu, UT juga mengantongi sertifikat internasional dalam kualitas penyelengaaraan layanan pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ) dan akreditasi nasional untuk penyelenggaraan beragam program studi unggulan,” ucap Prof Ojat menegaskan.
Pembukaan prodi baru tersebut, lanjut Prof Ojat, juga bagian dari upaya UT meningkatkan jumlah mahasiswa UT hingga 1 juta orang pada 2025. “Akan ada beberapa program studi baru lagi yang akan dibuka sepanjang 2024. Ini bagian dari mengejar target 1 juta mahasiswa UT pada 2025,” katanya.
Program Magister PAUD saat ini baru dibuka terbatas di 5 kampus UT daerah, yaitu Bandar Lampung, Bandung, Denpasar, Jember dan Semarang.
Data lulusan Pendidikan Guru PAUD UT sejak 2017 hingga 2023 tercatat ada sekitar 49.401 orang. Sebagian besar dari mereka belum melanjutkan ke jenjang S2.
Sedangkan data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyebut ada 149 prodi S1 PGPAUD/PIAUD yang tersebar di 149 perguruan tinggi. Dari jumlah itu, baru ada 13 Prodi S2 PGPAUD yang tersebar di 13 perguruan tinggi.
“Masih sedikitnya perguruan tinggi yang membuka S2 PAUD menjadi peluang bagi UT mengambil peran itu. Apalagi guru-guru yang tidak bisa meninggalkan ruang kelas, tinggal jauh dari kota, maka kuliah di UT adalah solusi,” kata Prof Ojat.
Pengalaman UT dalam Pendidikan S1 PGPAUD yang terakreditasi A, menjadi modal dasar dalam pembukaan Magister S2 PAUD berkualitas. Lulusan yang mampu menganalisis berbagai masalah pendidikan anak usia dini dengan pendekatan holistik, terintegratif serta inovatif.
“Dalam pembuatan prodi Magister PAUD ini, UT banyak dibantu banyak pihak yaitu tim ahli dari Kemdikbudristek, Kementerian Agama dan beberapa asosiasi profesi seperti IGTKI maupun APG-PAUD. Materi tersebut kami olah lagi menjadi modul dan konten pembelajaran yang sesuai dengan model pemblajaran jarak jauh,” tutur Prof Ojat.
Soal Prodi S1 PAI, Prof Ojat menjelaskan, alasan calon mahasiswa memilih PAI karena keterbatasan guru PAI di madrasah/sekolah, minimnya pendidik agama islam yang berbasis teknologi, serta tingginya alumni pondok pesantren yang harus memilih jurusan di luar minat mereka.
“Lulusan Prodi S1 PAI UT memiliki keunikan karena lulusannya diharapkan mampu menghadapi tantangan dan realitas dunia modern dengan pemahaman yang mendalam dan terkoneksi,” katanya.
Keunggulan Prodi S1 PAI UT adalah mahasiswa dididik untuk memiliki sifat positif terhadap kemandirian dalam belajar dan pembelajar seumur hidup; mampu menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran; serta mampu mengembangkan media, alat, dan bahan ajar pembelajaran
“Kesiapan S1 PIA berjalan dengan baik meliputi SDM, UKT, sistem, admisi dan registrasi, bahan ajar, pembelajaran, asesmen, sosialisasi promosi, keterlibatan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat, pemyediaan referensi dan sumber pembelajaran,” ujar Prof Ojat.
Pembukaan Magister PAUD UT disambut dengan tangan terbuka oleh Ketua Umum Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Nur Sriyati. Ia mengaku senang karena koleganya bisa mengambil prodi S2 yang linear dengan profesinya.
“Pembukaan S2 PAUD UT ini sebenarnya sudah ditunggu lama. Tapi kami sabar, karena prosesnya kan tidak sebentar. Banyak yang harus dipersiapkan,” kata Nur Sriyati.
Hal senada dikemukakan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (APG-PAUD) Indonesia, Sofia Hartati. Para guru PAUD kini menemukan tempat untuk melanjutkan pendidikan magister, dengan perkuliahan fleksibel.
“Perkuliahan fleksibel di UT membuat para guru PAUD tak perlu sering meninggalkan kelasnya untuk kuliah lagi. Jadi tugas dan kuliah bisa jalan seiring,” kata Sofia menandaskan. (Tri Wahyuni)