Suara Karya

PILKADA JATIM – Soekarwo: Surat Ajakan Memilih Instruksi DPP Demokrat 

SURABAYA (Suara Karya): Ketua DPD Partai Demokrat sekaligus Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan beredarnya surat untuk memilih pasangan Khofifah dan Emil Dardak merupakan instruksi DPP dan menjadi bagian internal partai.

“Surat itu instruksi DPP dan tidak hanya di Jatim, tetapi seluruh Indonesia. Ini menjadi bagian kegiatan partai dan fungsinya adalah urusan internal,” katanya ketika ditemui wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/6) malam.

Menurut dia, surat dukungan dan ajakan itu menggunakan kop lambang Demokrat sehingga fungsinya dikhususkan ke internal partai untuk disampaikan kepada anggota dan disampaikan ke masyarakat.

“Partai Demokrat merupakan salah satu partai pendukung pasangan calon pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur sehingga menyampaikan kepada pemilih dan bagian dari fungsi ‘election’, ya, di situ,” ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim yang di DPP menjabat sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokratt juga mengakui bahwa pembuatan surat edaran itu bukan bagian dari kampanye sebab dirirnya tetap berkomitmen untuk tidak berkampanye demi menjaga netralitas pilkada di Jatim.

“Kecuali kalau saya buat rekaman itu yang tidak betul. Apalagi, itu tidak hanya di Jatim, tetapi seluruh Indonesia. Kalau mau kampanye, sudah dari dahulu. Akan tetapi, saya tidak mau karena saya ingin menjaga,” katanya.

Sebelumnya, Partai Demokrat Jatim mengumumkan surat selebaran yang berisi ajakan dari Soekarwo terkait dengan pasangan calon yang harus dipilih pada Pilgub Jatim 2018. Di sisi lain, muncul pernyataan dari sejumlah kiai sepuh Jatim yang meyakini komitmen Soekarwo terhadap dukungannya kepada Saifullah Yusuf (Gus Ipul) pada Pilgub Jatim 2018.

Pilgub Jatim diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa/Emil Dardak dengan nomor urut 1, dan pasangan Gus Ipul/Puti Guntur Soekarno nomor urut 2.

Pasangan nomor 1 merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor 2 adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra. (Pram)

Related posts