Suara Karya

Sinergi Kebijakan Pendidikan, Kemdiktisaintek dan Kemenkes Luncurkan Komite Bersama

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan Komite Bersama untuk Pendidikan, Penelitian dan Layanan Kesehatan.

Peluncuran Komite Bersama digelar di Jakarta, Senin (30/6/25).

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto menjelaskan, Komite dirancang sebagai forum strategis lintas kementerian yang akan mengidentifikasi berbagai persoalan, merancang solusi kebijakan, serta mendorong akselerasi transformasi sektor pendidikan dan kesehatan secara simultan dan sistemik.

Pembentukan komite bersama merupakan wujud nyata dari kolaborasi pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan atas tantangan yang semakin kompleks dalam memenuhi pelayanan kesehatan di tiap wilayah.

Pemerintah melihat peningkatan kualitas, jumlah, dan distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan, khususnya dokter dan dokter spesialis, masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diatasi secara kolektif.

“Kami harap kualitas, jumlah, dan distribusi dokter dan dokter spesialis di Indonesia dapat menjangkau seluruh masyarakat tanpa membedakan status sosial dan lokasi,” kata Brian Yuliarto.

Mendiktisaintek menggarisbawahi pentingnya peran perguruan tinggi sebagai ekosistem riset dan inovasi yang berdampak langsung pada pembangunan sistem kesehatan nasional.

“Masalah kesehatan tidak bisa ditangani oleh tenaga medis semata, tetapi harus melibatkan pakar dan peneliti bidang ilmu kesehatan lain seperti farmasi, biomedik, teknik elektro, dan berbagai keilmuan lainnya,” ujarnya.

Termasuk masalah kedokteran, yang tidak bisa diselesaikan oleh dokter itu sendiri. Diperlukan kolaborasi dan kontribusi dari para peneliti biomedis, elektro, farmasi, dan disiplin ilmu lainnya agar kita bisa menghasilkan alat kesehatan dan obat dari karya anak bangsa.

Mendiktisaintek juga menekankan perlunya membangun ekosistem riset terpadu yang terhubung dengan industri medis nasional.

Komite Bersama akan memainkan peran penting dalam menjembatani koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Tugasnya, antara lain, merumuskan kebijakan yang memperkuat sistem pendidikan dan pelayanan kesehatan, memperluas akses dan kualitas pendidikan tinggi tenaga medis dan tenaga kesehatan, serta memfasilitasi deregulasi kebijakan yang menghambat upaya transformasi.

Brian menyampaikan, Kemdiktisaintek membentuk satuan tugas khusus untuk merumuskan strategi akselerasi peningkatan jumlah dan distribusi dokter dan spesialis. Hasilnya akan dikoordinasikan dengan Komite Bersama.

“Kami harap rumusan kebijakan bisa segera dijalankan. Dengan demikian, jumlah program studi dan kuota mahasiswa dokter spesialis bisa meningkat. Kebijakan menggunakan model kemitraan strategis sistem kesehatan akademik,” tegasnya.

Di sisi lain, perguruan tinggi juga diharapkan aktif menciptakan riset berkualitas lewat bekerja sama dengan industri, agar hasil inovasi dapat segera diterapkan secara nyata di lapangan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan optimisme atas kolaborasi lintas sektor ini. “Upaya ini pasti akan membuat lompatan baru dalam dunia kesehatan yang bisa memberi hasil positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Komite juga diharapkan menjadi wadah yang inklusif dan terbuka bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi profesi, serta sektor swasta untuk berkontribusi dalam memperbaiki mutu layanan kesehatan nasional.

Menteri Brian mengajak semua pihak untuk melepaskan ego sektoral dan bersatu dalam semangat gotong royong. “Lewat Komite Bersama ini, mari kita hilangkan ego sektoral, fokus pada solusi konkret, dan bersama-sama melakukan refleksi, evaluasi, hingga deregulasi jika diperlukan,” ucapnya.

Mendiktisaintek berharap komite ini tak hanya menjadi simbol formal kolaborasi dua kementerian, tetapi menjadi motor penggerak nyata yang menghadirkan dampak bagi kehidupan masyarakat luas.

“Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan tenaga medis dan tenaga kesehatan yang lebih bermartabat, dan lebih berdampak untuk peningkatan kualitas kehidupan bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Peluncuran Komite Bersama ini sekaligus menjadi penanda komitmen serius pemerintah dalam menjadikan pendidikan, penelitian dan layanan kesehatan sebagai tulang punggung pembangunan kualitas kehidupan bangsa Indonesia. (Tri Wahyuni)

Related posts