JAKARTA (Suara Karya): PT Wismilak Inti Makmur Tbk, kembali menggelar kompetisi wirausaha Diplomat Success Challenge (DSC). Kompetisi ini memasuki tahun ke-9 penyelenggaraannya dengan total hadiah hibah modal usaha Rp2 miliar, sekaligus bimbingan usaha.
“Pendaftaran mulai dibuka secara daring (online) sejak 1 Agustus dan ditutup pada 1 Oktober 2018,” kata Panitia Penyelenggara DSC Doni Arya di Jakarta, Rabu (1/8).
Dikatakan Doni, melalui DSC pihaknya yakin dapat terus mendukung Indonesia untuk lebih memperkuat sektor kewirausahaan nasional, sekaligus dapat memberikan peluang para wirausaha muda Indonesia untuk tumbuh dan berkembang.
Menurutnya, komitmen DSC di atas sejalan dengan program pemerintah terhadap pengembangan kewirusahaan di Indonesia, dimana pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menargetkan untuk menumbuhkan 20.000 wirausaha baru hingga akhir tahun 2019.
Setelah tahap pendaftaran secara daring, DSC akan memulai rangkaian kegiatan melalui audisi untuk mengkurasi wirausaha muda Indonesia yang memiliki bisnis maupun ide bisnis yang inovatif, kreatif, bernilai ekonomi tinggi dan mampu memberikan dampak luas bagi masyarakat. Audisi peserta terpilih (challenger) akan dilakukan di tiga kota, yaitu Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta.
Dia mengungkapkan, pada tahun ini DSC akan menghadirkan para juri (Dewan Komisioner yang terdiri atas Surjanto Yasaputera (profesional di dunia marketing) sebagai Ketua Dewan Komisioner, juga Helmy Yahya (direktur TVRI), Antarina SF Amir (Direktur Pengelola HighScope Indonesia) dan Veronika Linardi (Pendiri & CEO Qerja.com), yang ketiganya bertindak sebagai juri atau Dewan Komisioner.
Dewan Komisioner memberikan tantangan (market challenger) kepada peserta untuk menguji penguasaan aspek strategi dari operasional bisnis (paham), solusi teknis dan inovasi (piawai) juga kepribadian sebagai pengusaha tangguh (persona) yang menjadi dasar penilaian peserta.
Ditambah lagi, akan hadir konsep baru dalam kompetisi DSC yang akan membawa warna segar dalam program ini, juga hadirnya aplikasi (Apps) yang merupakan platform forum bisnis yang strategis untuk para wirausaha muda Indonesia. Selain itu juga memuat berbagai informasi kompetisi DSC.
DSC selalu mengangkat tema berbeda di setiap tahun dan pada 2018 ini, DSC mengangkat tema #SUKSESMU sebagai landasan bagi para peserta/challenger DSC, bahwa kesuksesan yang diraih, seharusnya juga dapat memberi manfaat kepada orang banyak.
“Kompetisi wirausaha DSC selain bertujuan menumbuhkan wirausaha muda Indonesia, juga memberikan dampak yang luas kepada masyarakat. Di tahun ini, DSC akan memperbanyak pemenang agar kesuksesan dari virus wirausaha ini tersebar,” kata Surjanto Yasaputera, yang akrab dipanggil Pak Sur.
Helmy Yahya, sebagai Dewan Komisioner DSC berpendapat bahwa kompetisi DSC, yang berbeda dengan kompetisi bisnis lainnya ini, dipandang sangat tepat dan strategis dalam mendukung ekosistem wirausaha di Indonesia.
“Sebab para pemenang DSC tidak hanya mendapatkan hibah, melainkan juga bimbingan (mentoring) untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka. kedua hal tersebut menjadi hal yang fundamental dalam menjaga keberlanjutan sebuah usaha,” kata Helmy.
Sementara itu, Dewan Komisioner Veronika Linardi mengemukakan, kondisi ekonomi Indonesia yang bertumbuh pesat dan bergejolak, menjadi kesempatan emas bagi para wirausaha baru, untuk berinovasi dan berperan dalam perekonomian Indonesia, terutama karena kontribusi dari usaha kecil menengah bisa melampaui 60 persen dari total GDP.
Dia mengklaim DSC juga telah berhasil menelurkan DSC di tahun-tahun sebelumnya, yang tergabung dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN). DEN mampu hadir sebagai wirausaha muda Indonesia dengan karya lokal di kancah global. Seperti karya Warisatul Hasanah (Finalis DSC 2015) dengan bisnis Batik Aromatherapy yang telah diundang dalam forum Creative Women of The World di Amerika yang kala itu dihadiri oleh Presiden Amerika, Barrack Obama. (Pramuji)