JAKARTA (Suara Karya): Mengenalkan wawasan pada anak mulai usia dini, TKK 8 PENABUR menyelenggarakan gebyar pembelajaran yang merupakan kegiatan puncak dari proses pembelajaran yang sudah siswa lalui.
“BPK PENABUR Jakarta terus berupaya mewujudkan visi misi untuk menciptakan lulusan yang (Be tough, Excel worldwide, Share with society, Trust in God). Salah satunya melalui
penyelenggaraan kegiatan Gebyar Pembelajaran di seluruh TKK PENABUR Jakarta, ” jelas Kepala Sekolah TKK 8 PENABUR, Enik Hernawati di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Menurutnya, kegiatan yang diikuti oleh siswa di tiap tingkatan ini, rutin digelar setiap akhir tahapan pembelajaran di semester ganjil dan genap. Enik Hernawati menjelaskan bahwa
gebyar pembelajaran adalah kegiatan puncak dari proses pembelajaran yang sudah siswa lalui.
“Pembelajaran di TKK 8 PENABUR Jakarta memiliki empat tahapan, yakni Discover, Design, Do, Evaluate. Nah, gebyar pembelajaran merupakan konfirmasi atas semua proses yang anak-anak sudah lalui, apakah mereka dapat menarik kesimpulan tentang apa yang telah dipelajari, sehingga dapat dilakukan evaluasi.”paparnya.
Gebyar pembelajaran dirancang mengangkat tema keseharian dengan harapan, para peserta didik lebih mampu memaknai peristiwa sehari-hari dalam kehidupan mereka. Mulai dari tingkat Kelompok Bermain Kecil (KBK) yang mengangkat tema “Fun Vacation with Family”, Kelompok Bermain Besar (KBB) dengan tema “Family Fun Day”, TK A yang mengusung tema “Meraih
Mimpi”, hingga TK B dengan tema “Big Hands, Big Heart”.
Kegiatan Gebyar Pembelajaran di TKK 8 PENABUR diberikan keleluasaan untuk menerjemahkan tema sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Kendati dilaksanakan serentak, aktivitas yang dilakukan sangat beragam dan original selaras dengan keunikan masing-masing sekolah.
Mulai dari awal proses katanya, pembelajaran sampai puncaknya, terus melatih dan membiasakan anak-anak untuk tidak pantang menyerah, ketika menemui masalah pada ide proyeknya. Mereka diharapkan berani mencoba hal baru dengan cara-cara baru.
“Mereka juga menunjukkan kepedulian
untuk setiap karya, baik produk maupun non produk yang diciptakan, mulai dari ide, pengerjaan, sampai hasil akhirnya mereka mencita-citakan ide tersebut dapat berguna bagi orang lain. Tak lupa juga setiap mengerjakan tugas anak-anak menyertakan Tuhan di
dalamnya,”ujar Enik Hernawati lagi.
Enik juga menambahkan bahwa lulusan BEST bisa diartikan mereka yang melakukan hal terbaik untuk sesama dan kemuliaan Tuhan, bukan untuk kesombongan diri sendiri.
Pada kesempatan terpisah orang tua anak (wali murid) Novita mengakui, kegiatan gebyar pembelajaran dengan tema keseharian ini sangat berpengaruh pada anak usia dini untuk mencapai cita – citanya.
“Seperti putri kami yaitu Nanetta Denovic Hidayat (TK A) mempunyai. minat dan bakat dalam bidang desain baju. Dia selalu menginginkan mendesain baju yang berguna bagi orang lain. Bahkan dalam acara gebyar juga memperagakan desain baju yang dirancang bersama saya, “tegas Novita.
Menurutnya, putri keduanya sering coret – coret atau menggambar dibuku gambar yang disediakan. Dari situlah sebagai orang tua mempunyai inisiatif mengarahkan dalam bidang desain, meski putri kesayangannya masih belia.
Nanetta Denovic Hidayat mengaku senang mengikuti acara Gebyar Pembelajaran di TKK 8. Karena dia ingin menjadi desain baju, dan bersyukur dalam acara tersebut diadakan dan langsung memperagakan hasil karya bersama orang tuanya.
“Saya ingin membuat karya sendiri dengan mendesain baju untuk diri sendiri dan orang lain. Dengan harapan, kedepan menjadi desainer terkenal sesuai dengan cita – cita dan harapan Mama yang juga sebagai desainer, ” ujar Nanetta yang didampingi Mama tercintanya yaitu Novita. (Warso)