JAKARTA (Suara Karya): Pelaksanaan ujian tulis Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) akan digelar secara serentak pada besok, Selasa (8/5) di 42 panitia lokal yang tersebar diseluruh Indonesia. Tercatat ada 860.001 peserta yang akan bersaing memperebutkan 170 ribu kursi di PTN.
“Kami harap peserta SBMPTN tak terbujuk rayuan pihak-pihak tertentu yang menjanjikan kursi di PTN,” kata Ketua Panitia Pusat SBMPTN, Ravik Karsidi dalam keterangan pers-nya di Jakarta, Senin (7/5).
Rektor Universitas Negeri 11 Maret Solo (UNS) itu menjelaskan, dari 860.001 peserta SBMPTN tahun ini, ada 341.290 peserta akan ujian pada kelompok saintek, 359.140 peserta untuk sosial humaniora dan 159.571 peserta campuran.
“Ujian dilaksanakan dua cara, yaitu berbasis kertas sebanyak 833.820 peserta dan berbasis komputer 26.181 peserta. Kami juga lakukan uji coba ujian lewat komputer berbasis android bagi sekitar 1000 peserta,” tuturnya.
Ditambahkan, ujian keterampilan bagi calon mahasiswa program studi olahraga dan seni akan dilakukan pada 9 dan 11 Mei 2018. Ia berharap peserta ujian memastikan lokasi ujian satu hari sebelumnya agar tidak terlambat datang.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam kesempatan terpisah, di Jakarta, Senin (7/5) berharap tidak ada lagi kasus kebocoran soal seperti terjadi pada tahun lalu.
“Semoga pelaksanaan SBMPTN tahun ink berlangsung dengan baik. Berbagai antisipasi sudah dilakukan agar tidak terjadi lagi kebocoran soal maupun perjokian,” ujar Nasir seraya menambahkan pihaknya akan memantau pelaksanaan SBMPTN 2018 di pulau dewata Bali.
Soal pelaku pembocoran soal dan perjokian, Nasir mengatakan, mereka tak hanya dikeluarkan dari kampus tetapi juga akan diserahkan ke aparat keamanan. Karena tindakan tersebut sudah melanggar hukum. (Tri Wahyuni)