JAKARTA (Suara Karya) : Berbagai cara meredam kenakalan remaja yang bersetatus pelajar agar terhindar dari keributan antar Sekolah yang terjadi di jalanan. Hal itu yang membuat BPK PENABUR memperbanyak pelajaran ekstrakulikuler yang ada dilingkungan Sekolah SMAK 7 Jakarta Timur.
“Selain diberikan pelajaran ekstrakulikuler wajib seperti Pramuka, pelajar bisa memilih sendiri sesuai bakatnya, mulai dari kesenian, olahraga fisik dan olahraga asah otak ESports, ” tegas Ketua BPK PENABUR Kenny Lim dalam media Gathering dengan para wartawan di Sekolah SMAK 7 Penabur Jakarta, kemarin.
Kenny mengakui, tidak mudah meredam kenakalan remaja bila tidak bisa memberikan dan mengarahkan pada kegiatan positif dalam Sekolah. Namun dia bersyukur SMAK 7 PENABUR memiliki berbagai cara dengan berbagai pelajaran ekstrakulikuler yang sangat diminatinya pelajar.
Para guru tinggal mengarahkan minat dan bakat yang dipilih para pelajar. Dengan begitu, para pelajar sangat antusias mengikuti diluar jam pelajaran yang menjadi kewajibannya.
Belajar dan bermain di lingkungan Sekolah kata Kenny, para pelajar tidak merasa jenuh hingga pulang ke rumah sore hari. Strategi itulah selain memberikan pelajar rasa aman dan menghindari dari kenakalan dan melakukan hal – hal yang tidak merugikan diri sendiri.
Kenny melanjutkan, upaya memberikan semangat belajar dan menyalurkan bakat yang dimilikinya, BPK PENABUR sering membuat event yang dikelola. Oleh pelajar sendiri.
Menggelar event seperti ESports selain para pelajar dapat mengasah dan menyalurkan bakatnya untuk berprestasi, juga memberikan pelajaran berorganisasi secara tidak langsung.
Dari situlah juga dapat mendidik pelajar dalam hal kepemimpinan, kedisiplinan dan juga tindakan anti korupsi. Karena semua pengeluaran dan modal yang dikeluarkan tercatat dengan rapi. Bahkan pengeluaran sekecil apapun harus ada kwitansinya.
Terapkan Disiplin
Hal itu diakui Hendro Lumbanraja Kepala SMAK 7 PENABUR. “Dalam Sekolah kami mengetrapkan disiplin yang tinggi, baik saat mengikuti pelajaran maupun ketika pelajar melakukan ekstrakulikuler seperti menggelar event, ‘paparnya.
Disiplin saat belajar, para pelajar yang diketahui mencontek langsung diberikan nilai Nol atas hasil ulangan atau ujiannya. Bila tiga kali melakukan hal sama langsung diberikan tegoran keras dan orang tua dipanggil ke Sekolah.
Pengetrapan disiplin dalam Sekolah diharapkan, anak didik yang lulus dan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi agar melakukan hal sama. Begitu juga ketika sudah terjun ditengah masyarakat ramai.
“Pendidikan budi pekerti seperti itu benar benar diterapkan di Sekolah PENABUR. Dengan harapan, siswa tidak pandai dalam hal pelajaran saja, namun tentunya rasa disiplin dan budi pekerti saat mereka sudah berada ditengah masyarakat, ” tambah Hendro Lumbanraja. (Warso)