JAKARTA (Suara Karya): Badan Keahlian DPR RI bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila menggelar acara Simposium Nasional pada 30 Juli – 1 Agustus, di hotel Crowne Plaza, Jakarta.
Simposium bertemakan ‘Institusionalisasi Pancasila Dalam Pembentukan dan Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan’ secara resmi dibuka oleh Wakil Ketua DPR, Utut Adianto, Senin (30/7).
“Pertama event Simposium Nasional ini diinisiasi oleh Badan Keahlian DPR. Kita ingin tahu apakah nilai-nilai pancasila sudah ada, kalo asas dan tujuannya ada. Karena kan kalau bikin undang-undang pertama ketentuan umum, kedua asas dan tujuan, Itu semua pancasila dan UUD 1945. nah yang sekarang kita inginkan ini tata nilainya masuk” ungkap Utut.
Utut menilai Pancasila adalah nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakat. Namun seiring dengan berjalannya waktu terjadi pergeseran pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh Pancasila dalam kurikulum wajib pendidikan dasar, menengah, dan tinggi sempat dihilangkan.
Dengan semakin tergerusnya nilai pancasila di tengah masyarakat, Utut berharap melalu acara ini akan melahirkan pemikiran-pemikiran segar sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara.
“Nanti BPIP juga memberikan masukan yg konkrit. Diharapkan nanti ada pemikiran-pemikiran baru dari perserta bagaimana onsep ideologi Pancasila dan implementasinya terhadap Peraturan Perundang-undangan”tambah Utut.
Simposium Nasional dihadiri oleh 200 peserta dan menghadirkan pembicara dari berbagai berbagai elemen diantaranya Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Anggita Satuan Tugas Khusus BPIP Romo Benny Susetyo, Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2009 – 2013 Mahfud, MD, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan sejumlah pembicara lainnua yang berkontribusi untuk menyampaikan pemikirannya terhadap ideologi pancasila dan peraturan perundang-undangan. (Sugandi)