JAKARTA (Suara Karya): APP Group menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian ekosistem lahan gambut melalui berbagai inisiatif keberlanjutan.
Hal itu disampaikan Deputy Director of Corporate Strategic & Relations APP Group, Iwan Setiawan saat berbicara pada panel bertajuk “Capacity Building and Stakeholder Engagement in Promoting Sustainable Management and Restoration of Tropical Peatlands”, di COP 29 Azerbaijan, Rabu (13/11/24).
Iwan Setiawan memaparkan pendekatan APP Group dalam pengelolaan lahan gambut secara kolaboratif dan berbasis lanskap, serta melibatkan berbagai metode komprehensif, seperti survei lapangan dan pemantauan menggunakan teknologi LiDAR, yang mencakup lebih dari 4,5 juta hektar lahan gambut di Sumatra.
Metode itu memungkinkan pemetaan topografi lahan gambut secara landscape, yang sangat penting dalam menentukan zonasi yang ideal untuk pengelolaan lahan gambut.
“Pengelolaan lahan gambut tidak bisa dilakukan secara parsial. Kami yakin pendekatan berbasis lanskap dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilan pelestarian ekosistem ini,” ucap Iwan Setiawan.
Melalui pendekatan holistik ini, APP Group berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadapi tantangan di tiap zona lanskap, menjaga level air optimal di berbagai area, serta mengurangi risiko kebakaran, terutama di wilayah-wilayah kritis seperti puncak kubah gambut.
Koordinator Nasional untuk Gambut Republik Demokratik Kongo (RDK), Jean Jacques Bambuta Boole yang juga berpartisipasi dalam panel, mengungkapkan RDK bersama Republik Kongo memiliki potensi gambut yang sangat besar.
“Tantangan yang dihadapi, antara lain pengetahuan dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Kami berharap dapat banyak pembelajaran pengelolaan lahan gambut dari Indonesia,” ujarnya.
Hal itu menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antar negara dalam mengatasi tantangan ekosistem lahan gambut global.
Dalam upaya pelestarian gambut yang berkelanjutan, APP Group berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk institusi penelitian dan akademisi, baik lokal maupun internasional.
Melalui kerja sama itu, APP Group mengembangkan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan pengalaman lapangan untuk memulihkan lahan gambut yang terdegradasi.
Hingga akhir 2023, APP Group menargetkan pemulihan lebih dari 38.000 hektar lahan gambut melalui program-program berbasis kolaborasi, dengan harapan menciptakan dampak positif yang luas bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Sementara itu, peneliti dari Center for International Forestry Research (CIFOR), Daniel Mudiyarso ikut menggarisbawahi tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan gambut tropis, yang berbeda-beda di tiap lokasi.
“Lahan gambut di Afrika Tengah dan Amerika Selatan tidak mengalami ancaman pengeringan,” ucapnya.
Ia menyoroti perbedaan ekosistem yang harus dipertimbangkan dalam pendekatan pengelolaan gambut.
Daniel juga menekankan pentingnya peran gambut dalam pengendalian perubahan iklim, dengan menyatakan bahwa lahan gambut hanya sekitar 3 persen dari seluruh daratan di dunia, tetapi berkontribusi sebesar 44 persen dari seluruh cadangan karbon di tanah.
APP Group juga berupaya mendukung keberlanjutan di kawasan ekosistem gambut, dengan mencari alternatif spesies tanaman yang lebih ramah lingkungan untuk menjaga keseimbangan hidrologi, meningkatkan penyerapan karbon, mencegah degradasi, dan mengurangi risiko kebakaran hutan.
Langkah itu sejalan dengan komitmen APP untuk menciptakan pendekatan bisnis yang bertanggung jawab dan menjaga produktivitas secara berkelanjutan.
Selain upaya pelestarian ekosistem, APP Group juga menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat setempat. Melalui berbagai program berbasis komunitas, APP Group mendukung peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Diharapkan, pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam program ini memberi dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat serta ketahanan lingkungan.
Dengan langkah-langkah ini, APP Group menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan untuk menjaga dan mengoptimalkan pemanfaatan ekosistem lahan gambut di Indonesia. (Tri Wahyuni)