JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menargetkan partainya meraup suara 60 persen di 171 Pilkada Serentak 2018 dan 18 persen pada Pemilu Serentak 2019.
“Golkar menargetkan 56 hingga 60 persen di Pilkada Serentak di seluruh Indonesia pada tahun ini, dan 18 persen suara untuk pemilu legislatif 2019,” ujar Airlangga, saat acara silaturahmi di kantor DPD Partai Golkar DKI, Jakarta, Jumat (1/6).
Selain Airlangga, pada kesempatan itu juga dihadiri perwakilan dari 34 DPD Golkar seluruh Indonesia dan tokoh-tokoh senior Golkar, termasuk Jusuf Kalla yang kini menjabat Wakil Presiden.
Tak hanya membahas target di Pilkada dan Pileg, Airlangga juga membahas posisi Golkar sebagai salah satu partai koalisi pemerintah.
Meski kader-kader Golkar menginginkan kadernya menjadi cawapres Jokowi, namun, kata Airlangga, partainya masih akan fokus berupaya meningkatkan soliditas koalisi pendukung Jokowi.
“Dalam pembahasan, banyak juga usulan posisi Partai Golkar atau opsi untuk mendampingi Pak Presiden, tentu Golkar akan perjuangkan hal tersebut,” ujar Airlangga menambahkan.
Dia memastikan, seluruh persiapan kader Golkar yang akan maju dalam kontestasi, baik di pusat maupun di daerah, hampir seluruhnya rampung dan telah terdata dengan baik.
“Daftar caleg tingkat nasional provinsi maupun tingkat dua, sudah terdata, jadi kemungkinan 90 persen sudah terdata,” ujarnya.
Senada dengan Airlangga, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, target 60 persen suara di pilkada bukanlah target yang muluk.
“Kalau kita mengacu pada 2014 kita kan dari target kita 60 persen, kita mendapatkan 54 persen Itu sudah sangat bagus itu. Kemudian mengacu ke 2018 ini, peluang kita lebih besar daripada Pilkada serentak 2017 lalu. Kita lebih besar. Jadi kalau tadi dari laporan ketua DPD mereka optimis berada di atas 60 persen,” katanya.
Sebagaimana diketahui, di Pemilu 2014, Partai Golkar berhasil meraih 14,75 suara dengan total 91 kursi di DPR. (Gan)