JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) meluncurkan Program Magang Berdampak 2025 di Jakarta, Senin (16/6/25). Program dilaksanakan mulai 4 Agustus hingga 22 Desember 2025.
“Banyak manfaat yang didapat mahasiswa dari program ini. Pendaftaran dibuka mulai hari ini, hingga 11 Juli 2025,” kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto dalam sambutan pembukanya.
Brian menjelaskan, Program Magang Berdampak tidak hanya bertujuan meningkatkan angka partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja, tetapi juga untuk mencetak agen perubahan yang mampu menjawab tantangan masa depan.
“Program ini dirancang tak semata untuk meningkatkan angka partisipasi magang, tapi bagaimana menyiapkan mahasiswa menjadi pelaku perubahan. Agen perubahan yang memiliki kepekaan sosial, keterampilan profesional, dan daya saing global,” ucapnya.
Peluncuran ini sekaligus menandai dimulainya tahapan implementasi program yang telah dipersiapkan sejak awal tahun 2025. Program ini merupakan jawaban atas transformasi pendidikan yang menuntut mahasiswa untuk tidak lagi berkutat di ruang kuliah dan teori semata.
“Mahasiswa perlu diberikan ruang untuk terlibat langsung dalam dunia kerja, menyelesaikan masalah nyata, serta membangun jejaring profesional lintas sektor,” kata Brian.
Program ini bukan sekadar magang biasa, melainkan bagian dari strategi besar Kampus Berdampak yang memadukan pembelajaran berbasis pengalaman, kontribusi sosial, dan koneksi antara kampus dengan dunia kerja.
Mitra yang membuka lowongan untuk Program Magang Berdampak berasal dari beragam sektor strategis seperti logistik, teknologi informasi, kecerdasan buatan, edutech, video streaming, robotik, smart city, ritel digital, perbankan, pelestarian budaya, hingga layanan pustaka.
“Hal ini menunjukkan ekosistem pembelajaran di pendidikan tinggi semakin terhubung dengan realitas dunia kerja dan semakin relevan terhadap kebutuhan zaman,” pungkasnya.
Wamendiktisaintek Stella Christie kepada media menjelaskan, mahasiswa yang mendaftar akan melalui proses seleksi dan pembekalan, didampingi dosen pembimbing lapangan, serta mendapat bantuan biaya hidup.
Evaluasi program akan dilakukan secara berkala, mulai dari laporan kegiatan mahasiswa hingga pelaporan dari mitra dan perguruan tinggi. Di akhir program, peserta akan mengikuti proses mobilisasi kepulangan dan penyusunan laporan akhir.
Sekadar informasi, Program Magang Berdampak merupakan hasil evaluasi menyeluruh atas program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang terbukti membawa dampak positif signifikan.
Dari hasil evaluasi, kami mencatat rata-rata gaji alumni MSIB mencapai angka Rp5,5 juta atau 98,62 persen lebih tinggi dibandingkan data Survei Angkatan Kerja Nasional.
“Sebanyak 16,52 persen mahasiswa magang dan 6,25 persen peserta studi independen menerima tawaran kerja langsung dari mitra. Ini adalah prestasi yang membanggakan,” ungkap Wamen Stella.
Tak hanya itu, Program MSIB juga menjembatani kesenjangan antara pendidikan tinggi dan dunia industri. Sebanyak 33 persen peserta berasal dari keluarga kurang mampu, dan 12,44 persen berasal dari orang tua yang tidak lulus SD.
“Program ini menghadirkan keadilan sosial dalam akses pengalaman kerja. Kami ingin agar magang menjadi bagian dari sistem pembelajaran, bukan hanya aktivitas tambahan. Karena itu, penting agar pengalaman ini direkognisi menjadi SKS dalam kurikulum program studi,” tuturnya.
Wamen Stella berpesan agar mahasiswa menjalani program Magang Berdampak dengan sungguh-sungguh. “Ambil inisiatif, dengar, serap, dan manfaatkan pengalaman magang ini sebagai ruang belajar baru yang berbeda dari kampus. Jangan sampai kalian hanya menjadi penonton, ini kesempatan untuk benar-benar bertumbuh dan berkontribusi,” tegasnya.
Lewat Program Magang Berdampak 2025, Kemdiktisaintek berharap terjadi penguatan sinergi antara kampus, industri dan masyarakat. Dengan demikian, kampus tak hanya menciptakan lulusan yang siap kerja, tetapi juga mampu berdampak nyata bagi lingkungan dan pembangunan bangsa.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdiktisaintek, Berry Juliandi menambahkan, skema Program Magang Berdampak masih sama dengan Program MSIB.
Mengacu pada pelaksanaan tahun sebelumnya, peserta magang akan mendapat bantuan dana sebesar Rp2,8 juta. Selain itu, magang ini juga dapat ditransfer ke dalam SKS kuliah sebesar 20 SKS.
Disebutkan mitra Program Magang Berdampak 2025, antara lain BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Perpustakaan Nasional, PT Agritama Sinergi Inovasi, PT Bank Danamon Indonesia TBK, PT Bersama Zatta Jaya, PT Citi Asia International, dan
PT DSV Solutions Indonesia.
Selain itu ada PT Indi Teknokreasi Internasional, PT Maleo Edukasi Teknologi, PT Midi Utama Indonesia Tbk, PT Otak Kanan, PT Partner Impian Milenial, PT Sebangku Jaya Abadi, PT Suitmedia Kreasi Indonesia, PT Vidio Dot Com, dan PT Widya Inovasi Indonesia. (Tri Wahyuni)