JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) menggandeng 369 mitra industri untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 7.
Kolaborasi itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ditjen Diktiristek dengan 369 mitra magang dan studi independen, di Jakarta, Selasa (22/10/24).
Penandatanganan PKS dilakukan Sri Suning Kusumawardani selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan 4 perwakilan mitra, yang terdiri dari 2 mitra magang bersertifikat (PT Bukit Makmur dan PT Produksi Film Negara) dan 2 mitra studi independen (PT CADFEM Simulation Technology dan PT Indobit Digital Raya).
Sri Suning dalam sambutannya menjelaskan, antusiasme mahasiswa untuk mengikuti MSIB sangat besar. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar MSIB yang terus meningkat di setiap angkatan.
“Begitupun jumlah mitra yang bertambah di setiap angkatan. Hal itu menjadi bukti, dampak MBKM dirasakan oleh masyarakat,” tuturnya.
Jumlah pendaftar MSIB angkatan 7 membludak hingga 187 ribu. Namun, hanya sekitar 30 ribu yang diterima. Jumlah mitra juga bertambah dan jumlah.perguruan tinggi juga bertambah.
Atas pencapaian itu, Sri Suning ikut memberi apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam program MSIB hingga meraih berbagai capaian signifikan.
Ia juga berharap seluruh pihak dapat membantu para mahasiswa agar terus mendapat pengalaman belajar di luar kampus yang bermakna dan berdampak.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji melaporkan, jumlah mitra, pendaftar dan perguruan tinggi pengirim peserta MSIB setiap angkatannya mengalami kenaikan.
“Ada 16 persen peserta magang yang mendapar tawaran pekerjaan langsung dari mitra melalui program MSIB dan Studi Independen ini,” kata Wachyu.
Tahun ini, ada 30.228 mahasiswa yang berasal dari 839 perguruan tinggi Indonesia yang memperoleh kesempatan untuk melakukan magang atau kursus dengan proyek akhir di perusahaan, instansi, hingga lembaga kelas dunia.
“Adanya peserta magang, perusahaan atau mitra inovasi merasakan dampak yang diberikan peserta magang dengan meningkatkan added value di perusahaan atau mitra,” ujarnya.
Aementara itu, mahasiswa juga mendapat pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi solusi dalam merespon kesenjangan antara dunia praktis dan akademik.
Dengan berbagai manfaat yang dirasakan, Kepala Program MSIB berharap program ini dapat terus berdampak dan berjalan dengan baik.
“Semoga perjalanan MSIB angkatan 7 ini bisa selesai dengan baik, berjalan dengan baik, berbagai dampak baik mahasiswa perguruan tinggi mitra dan semuanya bisa memberi dampak positif, baik mahasiswa, perguruan tinggi mitra, dan semuanya,” tutur Wachyu.
Dalam pelaksanaannya, Program MSIB tidak hanya ditujukan pada perguruan tinggi akademik, tetapi juga perguruan tinggi vokasi. Tercatat ada 72 perguruan tinggi vokasi dari 893 perguruan tinggi yang terlibat pada program MSIB tahun ini.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin mengungkapkan, Program MSIB menjadi hal yang penting bagi pendidikan vokasi karena kunci dari vokasi sendiri adalah bekerja.
“Keikutsertaan mahasiswa tentu sangat penting dan berdampak pada pendidikan vokasi, sekaligus meningkatkan kebanggaan mahasiswa ketika mereka bisa menunjukkan capaiannya. Pada akhirnya, mereka menemukan passion-nya,” ujarnya.
Lewat penandatanganan kerja sama Program MSIB, Tatang mengajak para mitra untuk terus semangat berkolaborasi agar dampak positif yang dirasakan dapat terus berkelanjutan dan berharap akan memperkuat komitmen seluruh pihak.
“Perjanjian kerja sama ini untuk memperkuat dan mengesahkan kolaborasi dalam program MSIB angkatan ke-7. Semoga penandatanganan ini dapat mengokohkan komitmen dalam mencetak lulusan perguruan tinggi yang unggul dan berkualitas,” katanya. (Tri Wahyuni)