Suara Karya

Dubes RI Terbaik 2018 di Korsel 

JAKARTA (Suara Karya): Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi memperoleh penghargaan sebagai Duta Besar Terbaik 2018 di seluruh Korea Selatan atas upayanya dalam memajukan hubungan antara kedua negara.

“Saya dedikasikan penghargaan ini kepada seluruh staf Kedutaan Besar RI di Seoul yang telah bekerja keras dan menjadikan mesin diplomasi KBRI Seoul bekerja dengan baik, efisien dan progresif serta dengan senantiasa menjunjung tinggi semangat melayani,” katanya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/6).

Acara penganugerahan itu digelar di Gedung Parlemen Korea Selatan di Seoul pada Kamis (21/6).

Mantan Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Amerika Serikat, tersebut juga menyampaikan bahwa penghargaan itu menjadi pendorong bagi dirinya dan seluruh jajarannya untuk senantiasa meningkatkan kinerja KBRI Seoul.

Penghargaan duta besar terbaik yang merupakan salah satu kategori dalam “Korea First, World Best Awards” merupakan ajang penghargaan yang dikelola oleh NDNnews bekerja sama dengan Majalah SeoulCity serta Perhimpunan Persabahatan Duta Besar di Korea atau “Korea Culture Ambassador Friendship Association” yang dilaksanakan sejak 2009.

NDNews merupakan portal berita dalam jaringan yang didirikan pada tahun 2008. Sedangkan majalah bulanan SeoulCity mengupas berbagai perkembangan di berbagai kota di Korsel dan di kawasan dengan fokus utama hal-hal yang terkait dengan administrasi kepemerintahan dan kebijakan publik.

Upaya Duta Besar Umar Hadi yang gigih dalam memperjuangkan perlindungan dan pemberdayaan bagi 36.000 pekerja migran Indonesia yang berada di Korea Selatan, termasuk dalam aspek kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja mereka, menorehkan catatan istimewa bagi panitia seleksi.

“Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Duta Besar Umar Hadi merupakan suatu paragon atau teladan bagi para duta besar lainnya yang berada di Korea Selatan, terutama yang mengirimkan pekerja migrannya di sini,” kata Yeo Hong-Il yang merupakan salah satu pemimpin panitia seleksi penghargaan tersebut.

Panitia seleksi juga memperhatikan berbagai upaya yang dijalankan oleh Duta Besar Umar dalam meningkatkan hubungan bisnis antarpengusaha yang telah menambah jumlah perusahaan patungan (joint venture) Indonesia-Korsel secara signifikan.

Pembentukan berbagai “joint ventures” itu telah berkontribusi besar pada peningkatan investasi Korsel di Indonesia, yang pada kuartal pertama tahun 2018 telah masuk dalam tiga besar.

Umar Hadi juga dianggap tidak kenal lelah dalam meningkatkan perdagangan antara Korsel dan Indonesia.

Ekspor Indonesia terus digenjot dengan memperkenalkan produk-produk baru khususnya makanan dan minuman olahan, perabotan dan produk-produk kayu, serta produk-produk industri kreatif. Produk-produk unggulan Korsel pun terus diperkenalkan ke pasar Indonesia, seperti melalui konsep K-healthcare (pelayanan kesehatan).

Duta Besar Umar Hadi menyampaikan bahwa penghargaan tersebut bukan merupakan pencapaiannya semata, namun merupakan hasil dari kerja keras semua pihak di Kedutaan Besar RI di Seoul.

“Saya juga bersyukur bahwa organisasi media yang cukup berpengaruh di Korsel telah memberikan apresiasi kepada kinerja KBRI Seoul yang Insya Allah juga berarti semakin dianggap pentingnya Indonesia di mata berbagai kalangan masyarakat di Korea Selatan,” kata Umar.

“Korea first, World Best Awards” merupakan penghargaan yang diberikan melalui seleksi dari tim independen yang menilai prestasi para tokoh berdasarkan berbagai kriteria, terutama kontribusi yang diberikan oleh pejabat publik, pemimpin organisasi dan perusahaan dalam pembangunan Korea Selatan dan kemajuan hubungan negara itu dengan negara sahabat.

Kredibilitas penghargaan ini diakui oleh masyarakat dan Pemerintah Korea Selatan sehingga acara penganugerahan itu dilaksanakan di tempat yang secara politik sangat bergengsi, yaitu di Gedung Parlemen Korsel di Seoul.

Duta Besar Umar Hadi menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Moon Jae-in pada tanggal 18 Juli 2017.

Pada tanggal 9 dan 10 November 2017, Prediden Moon Jae-in melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, yang merupakan kunjungan kenegaraan pertama ke negara sahabat.

Pada kunjungan itu, Presiden Moon dan Presiden Joko Widodo menyepakati peningkatan status hubungan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis Istimewa atau “Special Strategic Partnership”.

Selain itu, di Jakarta, Presiden Moon juga meluncurkan kebijakan “New Southern Policy” atau Kebijakan Baru ke Arah Selatan yang bertumpu pada upaya dalam meningkatkan hubungan negeri ginseng itu dengan Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN lainnya. (Pram)

Related posts