JAKARTA (Suara Karya): GarudaFood Sehati kembali memberi donasi bingkisan lebaran kepada ratusan anak marjinal di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Acara digelar dalam bentuk yang berbeda karena ada siraman rohani Islam dalam bentuk dongeng.
“Dipilih dongeng, karena kami ingin syiar agama bisa difahami anak-anak dengan cara menyenangkan. Kegiatan ini hasil kolaborasi dengan Komunitas Kampung Dongeng Indonesia,” kata Director GarudaFood, Rudy Brigianto usai memberi donasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (11/6).
Rudy menjelaskan, GarudaFood Sehati merupakan komunitas yang berisi karyawan PT GarudaFood. Komunitas tersebut secara rutin menggelar kegiatan kemasyarakatan. Selama Ramadhan, GarudaFood Sehati telah mendonasikan sekitar 3 ribu paket bingkisan lebaran di area Jabodetabek.
Selain memberi siraman rohani, kegiatan dongeng juga menyisipkan pesan edukasi tentang keamanan pangan. Diharapkan anak dapat memilih pangan jadi yang aman untuk dikonsumsi.
“Anak diinfokan bagaimana membaca label dalam kemasan. Apa saja yang perlu dibaca agar terhindar dari konsumsi pangan yang berisiko terhadap kesehatan,” kata Rudy yang didampingi Head of Corporate Communication GarudaFood, Dian Astriana.
Ditambahkan, GarudaFood memiliki program Employee Social Responsibility (ESR) yang mengajak karyawan untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial perusahaan. Hal ini untuk menciptakan dunia kerja yang lebih seimbang (worklife balance), meningkatkan rasa tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap sesama.
“Ini salah satu ciri menjadi pribadi unggul GarudaFood. Karena hidup tak melulu kerja, tetapi harus memberi manfaat pada masyarakat dan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Karena, lanjut Rudy, pengalaman selama ini menunjukan kegiatan ESR tidak hanya berdampak positif terhadap masyarakat penerima, tetapi juga karyawan yang terlibat di dalamnya. “Ramadhan ini semoga bisa menjadi momen untuk transformasi diri menjadi pribadi yang lebih baik,” ucapnya.
Hal senada dituturkan Pendiri Kampung Dongeng Indonesia, Awam Prakoso. Lewat dongeng, syiar agama yang sarat nilai-nilai dapat difahami anak tanpa merasa dinasihati. Sebaliknya, anak merasa nyaman, senang dan larut dalam imajinasi.
“Karena itu dongeng menjadi metode yang efektif dalam menanamkan pesan moral kepada anak. Pesan tersebut terpatri kuat dalam ingatan anak,” ujar Awam menandaskan. (Tri Wahyuni)