SURABAYA (Suara Karya): Sektor pertanian di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sesungguhnya bisa diciptakan menjadi daerah yang dapat memenuhi ketersediaan pangan nasional yang selama ini kerap mengalami kekurangan stok.
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi mengatakan, cara yang paling tepat untuk menciptakan peluang itu, Kabupaten Gresik harus melakukan langkah-langkah terobosan dalam merancang lahan pertanian yang berkelanjutan (lahan pertanian abadi), sebagaimana dilakukan Bali.
“Mengingat, selama ini lahan pertanian di Kabupaten Gresik, terancam dengan perkembangan akomodasi wisata yang semakin meningkat,” ujar Viva Yoga, saat menjadi pembicara dalam diskusi interaktif, pada acara Press Gatering Koordinatoriat Wartawan Parlemen bersama Pimpinan DPR, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (13/7) malam.
Dia memaparkan, rancangan awal lahan pertanian pangan berkelanjutan di Bali, diusulkan seluas 17.020 hektare. Terdiri dari lahan sawah seluas 9.737 hektare dan lahan kering 7.283 hektare. Dan bahkan, telah resmi didaftarkan ke Unesco.
“Saya sudah terjun langsung ke Kabupaten Tabanan di Bali, dimana mereka sudah membuat lahan pertanian abadi dan telah resmi didaftarkan ke Unesco,” ujar politisi PAN ini.
Apalagi, lanjut Viva, peraturan Unesco itu tidak boleh ada alih fungsi lahan ke fungsi lain. Intinya hanya untuk pertanian.
“Jadi kalau Gresik saya melihat peluangnya sangat besar. Pak Bupati bisa membuatnya. Dan kalau berani mendaftarkan ke Unesco, ini akan menjadi rekor yang pertama kalinya ada di jawa,” ujarnya.
Dia mengatakan, komitmen pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla dalam melindungi lahan pertanian dengan program ‘Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan’, sejalan dengan usulan pihak DPR dalam upaya menekan alih fungsi lahan.
Bahkan, katanya, program ini sangat positif, karena pemerintah sejak awal juga berkomitmen menekan alih fungsi lahan.
Dengan adanya program tersebut, menurut Viva Yoga akan semakin jelas, mana lahan pertanian yang tidak boleh beralih fungsi.
Sebetulnya, kata dia, sudah lama pemerintah merancang lahan pertanian pangan berkelanjutan atau lahan pertanian abadi seperti yang sudah dilaksanakan di Bali.
“Jadi, kalau ada lahan produktif yang bisa dijadikan lahan pertanian abadi di Gresik, kenapa tidak? Ini demi kesejahteraan masyarakat juga. Selain itu, Gresik juga memiliki potensi lain, yakni dari sektor kelautan.
Artinya, kata dia, potensi Gresik luar biasa untuk pengembangan ikan. “Jadi mumpung ada pak Syarif dari Kementerian, ya tolong dibantu mulai dari proses pembinaan, penyuluhan bahkan peralatan. Dan ingat pak, ini harus ada program khusus yang diperuntukkan bagi para nelayan di Perkampungan nelayan itu sendiri,” katanya. (Gan)