JAKARTA (Suara Karya): Sekitar 210 petani muda Jawa Timur khususnya Banyuwangi antusias menghadiri Webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] bertema ‘Inovasi Sumber Permodalan Alternatif Untuk Petani Muda´ via daring [online] dan tatap muka. MAF dipusatkan pada Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Rogojampi diKabupaten Banyuwangi pada Rabu (28/8/2024).
Webinar MAF digelar Kementerian Pertanian RI di bawah koordinasi Polbangtan Malang dan Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur. Tujuan MAF untuk mendukung pengembangan regenerasi pertanian di Indonesia melalui Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services [YESS] atas kolaborasi Kementan dengan International Fund for Fund Agriculture Development [IFAD].
Kegiatan MAF sejalan upaya Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman senantiasa berkomitmen mendukung petani muda di tanah air melalui Program YESS.
“Keterlibatan petani milenial dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani milenial harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” katanya.
Program YESS, kata Mentan Amran, berupaya mendorong inovasi dan pengembangan kapasitas petani muda agar dapat menghadapi tantangan sektor pertanian ke depan dengan lebih efektif dan efisien.
Komitmen serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti tentang pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian.
“Permodalan menjadi faktor penting bagi pengembangan usaha dan bisnis para petani muda,” kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Kementan, kata Kabadan Santi, berkomitmen memberi kemudahan bagi pengembangan usaha petani milenial. Pemerintah akan terus memberikan bantuan permodalan, pelatihan, dan akses pasar lebih luas bagi petani muda.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan komitmen Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku PPIU Program YESS di Jawa Timur untuk Kementan memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir.
“Program YESS menghubungkan petani muda dengan stakeholders termasuk permodalan dan perbankan,” katanya.
Local Champion
Webinar MAF bertema ´Inovasi Sumber Permodalan Alternatif Untuk Petani Muda´ di BPP Rogojampi menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Local Champion Kabupaten Banyuwangi, Syva Dila Kharisma; pimpinan PT Permodalan Nasional Madani [PNM] Jatim; pimpinan PT Pegadaian Banyuwangi dan Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum.
Local Champion Kabupaten Banyuwangi, Syva Dila Kharisma mengakui memulai usaha kebun durian pada 2018 dengan keterbatasan modal dan menghadapi pandangan skeptis dari masyarakat sekitar.
Kendati demikian, kata Syva, dia tak menyerah sehingga kini sebuah usaha lokal telah berhasil mengubah persepsi dan menciptakan dampak positif yang signifikan di komunitasnya.
“Berkat inovasi dan branding yang cerdas melalui media sosial, upaya saya tidak hanya sukses secara komersial, juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi lokal di pedesaan,” katanya.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan kegiatan MAF dipusatkan di BPP Rogojampi, mengingat fungsi dan peran BPP selaku Business Development Services
Provider [BDSP] merupakan enyedia layanan pengembangan bisnis bagi petani muda di pedesaan.
Kegiatan MAF berlangsung secara hibrid, memungkinkan peserta webinar hadir tatap muka [offline] maupun via daring [online]. MAF dihadiri total 210 peserta, 50 hadir offline dan 160 peserta berpartisipasi via platform digital.
“BPP atau BDSP selaku Klinik Agribisnis terus berperan penting dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia dengan fungsi utama sebagai pusat pembelajaran, serta sebagai konsultan agribisnis,” kata Acep Hariri.
Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum menambahkan webinar MAF berlangsung hibrid untuk memastikan lebih banyak petani muda dan pihak terkait dapat terlibat dalam diskusi penting mengenai inovasi permodalan di sektor pertanian.
“Webinar MAF di BPP Rogojampi juga menggelar diskusi panel dan tanya jawab yang dihadiri para pakar dan praktisi pertanian,” katanya.
Peserta dapat memperoleh wawasan mendalam, ungkap Feby, tentang strategi dan sumber permodalan alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan usaha pertanian mereka. (Boy)