MAKASSAR (Suara Karya): Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Basli Ali mengatakan bahwa KM Lestari Maju yang mengalami kecelakaan di perairan Selayar pada Selasa, mulai beroperasi di perairan daerah itu pada 2016.
Menurut Basli di Benteng, Selayar, Selasa, kapal tersebut terbilang besar dibandingkan kapal ferry lainnya sehingga menjadi alternatif utama bagi masyarakat Selayar dan sekitarnya.
“Tahun 2016 masuk kapal itu di Selayar dan milik swasta ini sudah dimodisifikasi, sehingga selain mengangkut barang juga mengangkut penumpang,” katanya.
Untuk mengevakuasi korban KM Lestari Maju yang mengalami kecelakaan pascamesin di lambung kiri rusak, lanjut dia, pihaknya mengerahkan semua tim medis, petugas BPBD, SAR dan pihak terkait.
Mengenai jumlah korban meninggal berdasarkan data BPBD Sulsel dan SAR Sulsel diketahui sebanyak 12 orang. Sedangkan 41 orang korban yang selamat ditangani di dua puskesmas yakni Puskesmas Parangia dan Puskesmas Bontomatene yang merupakan puskesmas terdekat dari Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
KM Lestari Maju yang mengangkut penumpang 139 orang dikandaskan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan pasca mengalami kerusakan mesin di lambung kiri kapal.
Kapal jenis ferry ini mengalami masalah di bagian mesin sekitar pukul 13.40 Wita, karena air masuk dek lterkait kecelakaan laut di Kabupaten Selayar, Sulsel, Selasa (3/7).
Berikut identitas 12 korban meninggal insiden kandasnya KM Lestari Maju:
H Abd Rasyid (60 tahun) beralamat Benteng, Selayar
Andi Junaeda (50) asal Bone
St Saerah (50) dari Onto
Rosmiati (40) yang merupakan guru SMK Kesehatan Selayar
Rajmaeni (50) di Jalan Mangga, Benteng
Denniamang (60) alamat Polong
Hj Sakinah di Jalan Bulu Lasinrang
Sinaji
Seorang anak laki-laki tanpa identitas
Anak perempuan (3 thn) identitasnya tidak dikenal
anak laki-laki tidak dikenal alamat Pajjukukang
Nini Nurianti (30) alamat Bonea Selayar. (Asong)