Suara Karya

Mentan Amran Lepas Ribuan Mahasiswa Polbangtan

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman melepas 1.000 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] lingkup Kementerian Pertanian RI untuk ikut terlibat pada program pertanian modern serta Program Perluasan Areal Tanam [PAT]. Mahasiswa Polbangtan dinilai sangat strategis, terutama mendukung peningkatan produksi pertanian melalui pemanfaatan teknologi dan mekanisasi.

“Sementara yang kami lepas kurang lebih seribu mahasiswa. Berikutnya mungkin bisa 5.000 bisa juga 10.000 orang. Mereka secara khusus akan mendapat tugas untuk menjaga pangan kita melalui optimasi pompa dan mekanisasi,” kata Mentan Amran saat melepas secara simbolis mahasiswa Polbangta dan PEPI di Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.

Mentan Amran menegaskan, pelibatan mahasiswa merupakan strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang. Dia juga yakin, melalui upaya tersebut petani mampu mengambil keuntungan besar serta produksi pertanian meningkat.

“Ini strategi sederhana yang sangat menguntungkan anak muda. Kenapa? Kita sudah gunakan teknologi tinggi dan membuat petani milenial merasa terhormat,” katanya.

Ke depan, pemerintah menargetkan memperbanyak pembangunan klaster-klaster khusus yang memiliki cara kerja modern dan bisa meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.

“Minimal pendapatan untuk satu orang itu setara dengan gaji menteri. Kita sudah hitung kalau semua dikerjakan dengan baik pasti mampu mewujudkannya. Nanti kita akan bangun lebih banyak kluster yang diisi petani sekitar,” katanya.

Mentan menambahkan, pertanian modern di antaranya harus menggunakan teknologi tinggi dan bukan mesin manual. Misalnya, mengolah tanah dengan traktor, panen menggunakan combine harvester, menanam menggunakan rice transplanter dan memupuk menggunakan drone.

“Jadi nanti mimpi kita. Rencana kita. Kluster pertanian modern Indonesia sejajar dengan negara maju. Maksudnya, khusus kluster ini yang lima ribu, 10 ribu hektar sejajar dengan negara maju sehingga anak-anak merasa untung, merasa pekerjaan ini bukan pekerjaan yang hina, tatapi terhormat,” ujarnya. (Boy)

Related posts