PARIAMAN (Suara Karya): Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menilai kelompok masyarakat yang tidak menggunakan hak pilih atau golongan putih (golput) saat pemilihan kepala daerah merugikan semangat demokrasi bangsa.
“Sebagai warga negara yang baik, seharusnya kita menggunakan hak pilih untuk menentukan sosok pemimpin berkualitas demi kemajuan daerah,” kata dia, saat memantau pelaksanaan pilkada di Kota Pariaman, Rabu (27/6).
Ia mengatakan berdasarkan hasil pantauan Pemerintah Provinsi Sumbar, hingga pukul 11.00 WIB, sekitar 50 persen masyarakat di empat kota penyelenggara pilkada sudah memberikan hak suara.
“Pemerintah telah melakukan monitoring di Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Padang, dan Kota Pariaman semuanya berjalan sesuai harapan,” ujar dia.
Meskipun demikian, pelaksanaan pemilihan di Kota Sawahlunto sempat terganggu akibat hujan yang melanda daerah itu sejak Rabu pagi.
“Di Kota Sawahlunto memang sempat hujan, sehingga sedikit menghambat proses pemilihan, namun tidak terlalu signifikan dan saat ini sudah berjalan normal,” katanya lagi.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat di empat kota penyelenggara pilkada serentak, agar menggunakan hak pilih untuk mendukung dan melanjutkan pemerintahan sebelumnya.
Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan pelaksanaan pilkada di daerah itu hingga saat ini berjalan aman dan kondusif.
Pihaknya mengimbau masyarakat di Kota Pariaman agar meluangkan waktu untuk memberikan hak pilih dalam menentukan pemimpin selama lima tahun ke depan.
Ketua KPU Pariaman Boedi Satria mengatakan total terdapat 155 tempat pemungutan suara (TPS) dan 71 panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar di empat kecamatan.
Kemudian untuk daftar pemilih tetap (DPT) dari empat kecamatan dan 71 desa dan kelurahan tercatat sebanyak 59.245 pemilih. (Pram)