JAKARTA (Suara Karya): Partai Berkarya menandatangani pakta integritas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tentang komitmen menghadirkan calon anggota legislatif dengan rekam jejak bersih.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso di sela sosialisasi pengawasan pemilu yang dilakukan Bawaslu RI ke DPP Partai Berkarya, di Jakarta Selatan, Kamis (5/7).
“Soal pakta integritas ini kami dukung, bahkan kalau perlu menjadi gerakan nasional,” kata Priyo.
Menurut dia, partainya berkomitmen untuk menyukseskan pemilu secara demokratis, tidak mencalonkan caleg yang terlibat kasus hukum, tidak melakukan politik uang, tidak melakukan mahar politik kepada calon dan tidak melakukan ‘black campaign’.
“Tidak ada mahar politik sepeserpun bagi caleg-caleg dari Partai Berkarya. Ini merupakan bagian komitmen Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto,” ucap Priyo
Dalam kunjungannya Ketua Bawaslu RI Abhan kembali menyampaikan imbauan agar Partai Berkarya tidak mengusung calon anggota legislatif yang pernah dihukum sebagai koruptor.
“Persoalan korupsi adalah musuh bersama,” ujar Abhan.
Ia menekankan, Partai Berkarya bersama seluruh partai peserta pemilu juga harus mengikuti seluruh persyaratan pemilu antara lain tidak melakukan politik uang hingga memenuhi persyaratan pemenuhan persentase caleg perempuan.
“Sosialisasi pengawasan pemilu yang dilakukan Bawaslu adalah upaya meminimalkan pelanggaran dalam Pemilu 2019,” katanya. (Tatang)