Suara Karya

Pemerintah Siap Gelontorkan Dana KIP Kuliah dan ADik hingga Rp7,3 Triliun

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah tahun ini siap gelontorkan dana KIP Kuliah dan ADik (Afirmasi Pendidikan Tinggi) bagi mahasiswa di wilayah 3T (terdepan,terluar dan tertinggal) hingga Rp7,3 triliun. Dana tersebut menyasar lebih dari 800 ribu mahasiswa.

Demikian dikemukakan Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan Saintek (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dalam acara ‘Sosialisasi dan Penyerahan Beasiswa KIP Kuliah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi 2025’ di Jakarta, Jumat (14/3/25).

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian dan segenap pejabat eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemdiktisaintek.

Brian Yuliarto menjelaskan, hingga
13 Maret 2025 tercatat anggaran KIP Kuliah dan ADIK yang sudah tersalurkan dan dalam proses Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebesar Rp4,86 triliun bagi 547.777 mahasiswa penerima beasiswa.

“Kami berkomitmen untuk mempercepat proses penyaluran beasiswa, agar mahasiswa tidak teekendala finansial dalam menempuh pendidikannya,” ucapnya.

Sistem penyaluran beasiswa akan dilakukan setiap awal semester. DIharapkan bantuan diterima mahasiswa lebih terstruktur dan tidak mengganggu keberlangsungan pendidikannya.

Ditambahkan, komitmen tersebut penting karena prioritas utama pembangunan nasional adalah sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global.

“Pendidikan tinggi memiliki peran sentral dalam membentuk generasi yang inovatif, adaptif, dan mampu menjawab tantangan zaman,” tutur Brian.

Untuk itu, lanjut Mendiktisaintek, pemerintah berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan tinggi agar dapat dinikmati seluruh anak bangsa, terutama mereka yang terkendala ekonomi dan berasal dari daerah 3T.

“Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan salah satu program strategis nasional di bidang pendidikan yang bertujuan untuk itu,” katanya menegaskan.

Program KIP Kuliah dan ADik tak hanya bertujuan memberi bantuan finansial kepada mahasiswa, tetapi juga untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan dukungan penuh terhadap program beasiswa KIP Kuliah dan ADik. Ia berharap skema pendanaan dala program beasiswa tersebut semakin optimal.

Hetifah menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan DPR dalam memastikan akses pendidikan tinggi yang lebih luas.

“Kami akan dorong dosen untuk melanjutkan pendidikannya hingga jenjang S3, sehingga kualitas pendidikan tinggi di Indonesia semakin bagus,” ujar Hetifah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang melaporkan, program beasiswa KIP Kuliah tahun ini dialokasikan bagi 1.040.192 mahasiswa, sedangkan ADik sebanyak 9.141 mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah, termasuk Papua dan daerah tertinggal.

“Kami pastikan penerima beasiswa ini benar-benar dari kelompok yang membutuhkan. Karena itu, proses pencairan dipercepat agar mahasiswa tidak mengalami kesulitan ekonomi selama belajar,” ujar Togar.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pembiayaan, Asesmen, dan Pendidikan Tinggi, Henri Tambunan. Kemdiktisaintek menargetkan seluruh beasiswa dapat tersalurkan sebelum Lebaran 2025.

“Kami minta seluruh perguruan tinggi untuk segera melaporkan data mahasiswa penerima, agar pencairan bisa dicairkan tepat waktu. Kami akan menggelar sosialisasi, guna memastikan ketepatan sasaran program,” ucapnya.

Berbagai pemangku kepentingan hadir dalam acara, termasuk 12 pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, kepala LLDIKTI Wilayah III, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), perwakilan bank Himbara, serta mahasiswa penerima beasiswa.

Program KIP Kuliah dan ADik diharapkan mampu mewujudkan pendidikan tinggi yang lebih merata dan berkeadilan bagi seluruh mahasiswa Indonesia. (Tri Wahyuni)

Related posts