Suara Karya

Percepat Realisasi Sekolah Rakyat, Kemsos dan Kemdikdasmen Siap Berkolaborasi!

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengajak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) untuk berkolaborasi dalam merealisasikan rencana pendirian Sekolah Rakyat (SR) oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

“Kedatangan kami ke sini untuk minta bantuan Kemdikdasmen, terkait perintah Pak Presiden Prabowo untuk membangun Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul saat audensi dengan Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, di Kemdikdasmen Senayan, Jakarta, Selasa (7/1/25).

Sekolah Rakyat, lanjut Gus Ipul merupakan sekolah yang akan dirintis untuk membantu pelajar tidak mampu, khususnya mereka yang masuk kelompok miskin ekstrem agar bisa bersekolah secara gratis dan berkualitas.

Perintah pembentukan sekolah rakyat, disampaikan Presiden Prabowo saat rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat di Istana Kepresidenan Bogor, pada Jumat (3/1/25).

Gus Ipul menambahkan, pembentukan Sekolah Rakyat tentunya harus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Kemdikdasmen. “Kami datang ke sini untuk mempercepat kolaborasi agar sekolah rakyat bisa segera terbangun,” ucap Sekretaris Jenderal PBNU itu.

Sekolah Rakyat nantinya menyerupai sekolah asrama (boarding school) sehingga tidak hanya gratis dan berkualitas, tetapi juga bisa menjamin asupan gizi para siswanya.

“Tujuan utama sekolah rakyat untuk memutus mata rantai kemiskinan. Jika orangtua miskin jangan sampai anaknya jadi miskin. Rantai kemiskinan itu harus diputus lewat pendidikan,” kata Gus Ipul.

Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyambut baik ajakan Kemensos tersebut. Ia berjanji tidak hanya membantu namun juga siap berkolaborasi mempercepat realisasi Sekolah Rakyat.

“PPDB yang kita punya sebenarnya untuk membantu mereka yang tidak mampu. Jalurnya ada 4, salah satunya afirmasi untuk disabilitas dan anak kurang mampu ditampung di sekolah negeri. Jadi, konsepnya yang elit dan alit (kecil) bisa berkumpul,” kata Abdul Mu’ti yang juga menjabat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu.

Dengan pembangunan Sekolah Rakyat, anak yang kurang mampu yang selama ini mungkin belum tertampung di sekolah negeri bisa masuk ke Sekolah Rakyat.

Kementerian Pendidikan saat ini juga memiliki relawan pendidikan yang bisa diperbantukan. Relawan pendidikan itu biasanya ditempatkan di daerah terpencil dengan jumlah penduduk yang sedikit, sehingga tidak memungkinkan dibangunkan sekolah. (Tri Wahyuni)

Related posts