JAKARTA (Suara Karya): Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) terus memperkuat kerja sama internasional untuk meningjatkan kualitas lembaga dan lulusannya.
Berkolaborasi dengan Jiangsu Shipping College (JSSC) China, Jiangsu Zhongtian Technology (ZTT), Shanghai Sinoship Seafarer Management, dan Jiangsu Zhenghe Research Association, Polimarin mendirikan Zheng He College.
“Pendirian Zheng He College untuk memperkuat talenta Indonesia bidang maritim berkelas dunia,” kata Direktur Polimarin, Akhmad Nuriyanis saat meluncurkan Zheng He College di Kampus Polimarin, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/5/24).
Acara yang dihadiri 12 perwakilan dari perguruan tinggi dan industri Tiongkok serta sejumlah mitra itu dilanjutkan dengan penandatanganan dokumen kerja sama program Zheng He College (Semarang).
Zheng He College merupakan program kerja sama antara Polimarin dan JSSC serta mitra industri dan lembaga penelitian Tiongkok untuk meningkatkan layanan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) bidang kemaritiman di Indonesia.
Kolaborasi diharapkan dapat mempromosikan potensi dan perekonomian daerah masing-masing agar bisa memasuki pasar internasional.
Selain diprakarsai Polimarin dan JSSC, program pelatihan talenta teknis berskala internasional bidang kemaritiman juga didukung sejumlah mitra industri JSSC, seperti Shanghai Sino Ship Management Co, Ltd dan PT ZTT Cable.
Akhmad Nuriyanis menjelaskan, kerja sama dengan JSSC sangat strategis bagi Polimarin untuk meningkatkan kualitas lulusan guna memenuhi kebutuhan industri kemaritiman berskala internasional.
Sebagai mitra perguruan tinggi vokasi, JSSC menunjukkan komitmen kuat dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyiapkan SDM vokasi kemaritiman sesuai standar internasional.
“Lewat kerja sama ini diharapkan kedua PTV dapat saling menguatkan. Dukungan dari mitra JSSC akan memfasilitasi Polimarin dalam menyiapkan SDM vokasi kemaritiman berkelas dunia,” ujarnya.
Rangkaian program kerja sama dilakukan melalui Zheng He Collage, meliputi program pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi yang ditujukan untuk peningkatan kompetensi, baik tenaga pendidik maupun peserta didik.
Ditambahkan, saat ini tim pengajar JSSC sudah berada di Polimarin dan siap memberi pelatihan bahasa Mandarin bagi mahasiswa yang berminat mengikuti program tersebut.
“Nantinya, peserta bisa mengikuti pendidikan bidang kemaritiman secara langsung di JSSC,” kata Akhmad.
Jika mahasiswa dinyatakan memenuhi kriteria, lanjut Akhmad, mereka diberi kesempatan untuk bergabung atau bekerja di industri mitra dari JSSC.
Selain pertukaran mahasiswa, program juga memfasilitasi pertukaran dosen untuk memperkaya khasanah keilmuan mereka. Zheng He Collage merupakan satu-satunya program kerja sama yang dikembangkan JSSC dengan perguruan tinggi di luar negeri.
“Karena Indonesia, terutama Semarang memiliki latar belakang sejarah Laksamana Cheng Ho dalam pelayaran dari Kota Nantong/Jiangsu Cina, mereka 7 kali singgah di Jawa, tepatnya di Semarang,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur JSSC, Wu Lihua mengatakan, kerja sama dengan Polimarin menjadi prioritas karena melibatkan banyak pihak, yaitu 2 perguruan tinggi, 2 industri, dan 1 asosiasi.
Zheng He College menandai komitmen terpadu dari 5 pihak untuk membina bakat maritim nasional serta mengumpulkan sumber daya pendidikan dan praktisi unggul dari 2 perguruan tinggi dan 2 perusahaan.
“Hal ini mencerminkan semangat pertukaran budaya antara Tiongkok dan Indonesia, yang menandai pendekatan baru terhadap reformasi pendidikan kemaritiman,” ucap Wu Lihua menandaskan. (Tri Wahyuni)