Suara Karya

Sambut Ramadan, Eka Hospital Wakafkan Ribuan Al-Quran ke Pesantren

JAKARTA (Suara Karya): Menyambut bulan Ramadan, Eka Hospital Group di bawah naungan Sinar Mas (APP) mewakafkan ribuan kitab suci Al-Quran ke berbagai daerah, dari Sumatera Utara hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Wakaf tersebut diserahkan secara simbolis oleh Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin kepada Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Muhsinin, Labuhanbatu, H Muhammad Umar Syadat Hasibuan dan Dewan Pembina Pondok Pesantren Saadatudarain NW Kabar, Lombok Timur, NTB, M Sya’roni Rofii di Jakarta, Jumat (1/4/22).

Saleh Husain dalam kesempatan itu didampingi Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group, drg Rina Setiawati,
Dr dr M Yamin, SpJP-K dan dr Sheirly.

Saleh Husin, yang juga Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas menjelaskan, wakaf Al-Quran ke berbagai pesantren dan masjid merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Sinar Mas bersama pilar usahanya, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dalam 10 tahun terakhir.

“Memasuki Ramadan, kami ingin membantu para santri untuk membaca, memahami, dan memaknai Al-Quran secara kontekstual,” katanya.

Hal senada dikemukakan COO Eka Hospital Group, drg Rina Setiawati. Katanya, momen jelang Ramadan menjadi ajang perusahaan untuk berbagi. Begitu pun dengan Eka Hospital Group. Wakaf Al-Quran sudah menjadi agenda CSR yang direncanakan jauh hari.

“Semoga wakaf Al-Quran ini dapat membuat para santri lebih nyaman dalam membacanya. Selain juga pentingnya menjaga protokol kesehatan bagi para santri di pesantren, karena pandemi belum berakhir,” tuturnya.

Menanggapi wakaf Al-Quran, Dewan Pembina Pondok Pesantren Saadatudarain NW Kabar, Lombok Timur, NTB, M Sya’roni Rofii memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Sinar Mas dan Eka Hospital. “Para santri biasanya lebih semangat belajar jika menggunakan Al-Quran yang baru,” ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Muhsinin, Labuhanbatu, H. Muhammad Umar Syadat Hasibuan. “Alhamdulillah. Wakaf Al-Quran ini kami terima dengan senang hati. Karena Al-Quran yang ada di pesantren sudah lapuk termakan usia. Santri akan lebih semangat dalam belajar,” ucapnya. (Tri Wahyuni)

Related posts