Suara Karya

Demi Kualitas, Garudafood Perkuat Kemitraan Peternak Sapi Perah Lokal

JAKARTA (Suara Karya): Guna merayakan 34 tahun berkarya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) memberi apresiasi kepada peternak sapi perah lokal yang bermitra dalam pengadaan bahan baku berkualitas untuk memenuhi kebutuhan produksi Garudafood.

Apresiasi itu berupa pemberian milk can (penampung susu) untuk menjaga kualitas dan sterilitas susu perahnya.

Bantuan diberikan langsung oleh Direktur Garudafood, Johannes Setiadharma kepada mitra binaan Garudafood di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (29/8/24).

Kemitraan itu menjadi penting jika melihat potensi pertumbuhan industri pengolahan susu dan pengembangan usaha peternakan sapi perah di Indonesia.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, produksi susu segar di Indonesia hanya sekitar 968.980 ton. Jumlah itu setara 20 persen dari total kebutuhan nasional yang mencapai 4,4 juta ton. Karena itu, 80 persen sisanya harus dipenuhi dari impor.

“Guna meningkatkan jumlah dan produksi susu sapi perah, Garudafood sejak 2015 melakukan program kemitraan dengan beberapa peternak sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar,” ujarnya.

Johannes memberi apresiasi kepada mitra koperasi dan kelompok peternak sapi perah lokal, sekaligus menandai satu dekade terjalinnya kerjasama kemitraan dengan Garudafood.

“Melalui kemitraan ini, kami tidak saja berkomitmen untuk menjamin pasokan yang berkelanjutan, tetapi juga menjaga keamanan dan kualitas produk. Yang tak kalah penting, bagaimana meningkatkan kesejahteraan keluarga peternak,” tuturnya.

Ia berharap kemitraan itu dapat meningkatkan mata pencaharian, pemberdayaan peternak rakyat, dan pengembangan koperasi kelompok ternak yang tersebar di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Hal itu sesuai dengan konsep Creating Shared Value (CSV) yang diterapkan Garudafood,” kata Johannes menambahkan.

Hingga akhir 2023, jaringan kemitraan Garudafood mencapai lebih dari 3.500 peternak sapi perah. Total nilai pembelian menyentuh angka lebih dari 15.500 ton susu segar.

Hasil perahan susu sapi itu diolah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu segar, yang akan dipergunakan untuk bahan baku produk-produk berkualitas Garudafood seperti CLEVO dan Chocolatos Susu Cokelat.

Lewat pola kemitraan ini, lanjut Johannes, Garudafood berperan penting dalam mendukung peningkatan pasokan susu segar lokal dengan menjamin ketersediaan pasar, kepastian harga yang kompetitif, dan memberi penyuluhan serta pendampingan teknis.

“Kami juga pelatihan seperti quality control, 5R Kaizen, penanganan serta mitigasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan lainnya,” ujarnya.

Garudafood juga menyediakan fasilitas produksi, termasuk sistem pendingin, genset dan milk can untuk meningkatkan keamanan, kualitas dan kebersihan bahan baku.

Selain itu, ada pengelolaan limbah produksi menjadi pakan ternak, memberi pinjaman tanpa bunga, serta menjembatani akses finansial ke bank untuk pengembangan produksi mitra.

Selama paruh pertama tahun 2024, Garudafood berhasil membukukan pertumbuhan laba 20 persen menjadi Rp258 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp215 miliar.

Pertumbuhan laba itu sejalan dengan penjualan bersih GOOD pada semester 1-2024 yang naik 9,3 persen menjadi Rp5,7 triliun. Sedangkan laba kotor di semester 1-2024 meningkat 16,7 persen menjadi Rp1,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Beberapa katalis positif adalah stabilitas harga bahan baku dan bahan kemasan serta pasca akuisi mayoritas saham PT Suntory Garuda Beverage (SGB), produsen minuman Okky Jelly Drink dan Mountea dari Great Wall Capital pada awal tahun ini.

“Selain kontribusi susu CLEVO sebagai salah satu engine of growth di Garudafood,” tuturnya.

Garudafood menargetkan peningkatan nilai perusahaan baik dari sisi penjualan maupun peningkatan laba bersih pada penghujung tahun 2024 melalui berbagai strategi dan upaya.

Disebutkan, Garudafood akan menjadikan bisnis minuman sebagai pilar pertumbuhan melalui pembenahan saluran distribusi dan penetrasi penjualan multi-channel.

“Selain itu kami punya produk-produk baru unggulan, seperti Garuda Rosta snack kentang panggang dan Chocolatos Rich,” kata Johannes menandaskan.

Salah satu mitra susu sapi perah Drajat Tri Wibowo (34) yang berlokasi di Boyolali membenarkan program kemitraan Garudafood merupakan kolaborasi yang mendukung usaha satu sama lain.

“Saya telah bermitra dengan Garudafood sejak 2015. Dari kemitraan yang terjalin selama ini saling menguntungkan, karena kami dapat harga yang kompetitif,” ucapnya.

Ditambahkan, peternak juga mendapat pelatihan tentang praktik budi daya dan pengelolaan susu segar yang baik, pendampingan teknis, fasilitas seperti cooling tank (unit pendingin) serta pakan sapi berkelanjutan dari produk samping Garudafood.

“Kami juga diberi milk can yang bermanfaat untuk menjaga keamanan, kualitas dan kebersihan susu,” ujar Drajat. (Tri Wahyuni)

Related posts