Suara Karya

Gandeng BWI, UT Investasikan Dana Abadi lewat Sukuk Wakaf

JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka (UT) menginvestasikan dana abadinya lewat sukuk wakaf di Badan Wakaf Indonesia (BWI). Upaya itu merupakan komitmen UT dalam pengembangan perwakafan nasional.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Rektor UT, Prof Ojat Darojat dengan Ketua Pelaksana BWI Prof Mohammad Nuh dilakukan bertepatan dengan puncak acara bertajuk ‘Wakaf Sebagai Investasi kebangkitan Umat’ yang digelar BWI, di Jakarta, Rabu (27/3/24).

Penandatanganan MoU tersebut tentang Gerakan Nasional Wakaf Uang untuk Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Aset Wakaf di Universitas Terbuka.

Pada kesempatan yang sama dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Wakil Rektor UT Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Umum, Prof Ali Muktiyanto dan Ketua Pelaksana BWI, Prof Mohammad Nuh tentang penempatan serta pengelolaan dana UT dalam instrumen Sukuk Wakaf Private Placement.

Dana tersebut untuk mendukung terwujudnya Tridharma Perguruan Tinggi di UT, meliputi distribusi penyaluran manfaat bagi hasil dana UT untuk mendukung kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, sosialisasi program melalui website dan sosial media, serta monitoring dan evaluasi.

Kerja sama itu diharapkan, UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang menerapkan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) semakin kokoh dalam melayani dan berkontribusi secara konkret di masyarakat, terutama dalam meningkatkan taraf hidup, kemaslahatan dan kemartabatan umat.

UT sebagai pionir Perguruan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) di Indonesia memegang posisi strategis dalam dunia pendidikan di Indonesia. Terlebih, UT telah bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada 2022 melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2022 tentang PTN-BH.

“Transformasi UT menjadi PTN-BH, membuat gerak UT semakin dinamis dan ‘agile’ dalam meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan tingginya,” ucap Prof Ojat menegaskan.

Karena itu, lanjut Prof Ojat, sinergitas dan kolaborasi antar instansi menjadi sebuah keharusan, sehingga visi-misi dan tujuan UT dapat terimplementasikan dengan baik.

“Seperti perguruan tinggi lainnya, UT memiliki kewajiban dan peran aktif dalam mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, Prof Ojat menilai perlunya UT bekerja sama dengan mitra strategis untuk menunjang keberhasilan UT dalam mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Selain aspek pendidikan, UT juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan perwakafan nasional melalui pengelolaan dana abadi di Sukuk Wakaf.

Ketua Pelaksana BWI, Prof Muhammad Nuh mengucapkan terima kasih atas dukungannya atas pengembangan perwakafan nasional. (Tri Wahyuni)

Related posts