Suara Karya

IP Trisakti Optimis Raih Medali Emas pada Kompetisi WSC di Prancis

JAKARTA (Suara Karya): Institut Pariwisata (IP) Trisakti kembali mengirim mahasiswanya sebagai wakil Indonesia dalam kompetisi World Skill Competition (WSC) di digelar di Lyon, Prancis pada 10-15 September.

Satu-satunya mahasiswa yang dikirim, yaitu Khairunisa akan berkompetisi di bidang ‘Restaurant Service’. Ada 7 modul besar yang akan dipertandingkan, mulai dari fine dining, banquet, casual dining, barista, bar dan wine tasting.

“Kepada Khairunisa, lakukan yang terbaik demi mengharumkan nama Indonesia di WSC Lyon,” kata Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati dalam pesan singkatnya dalam acara pelepasan Khairunisa dan tim ke Prancis, di Jakarta, Selasa (3/9/24).

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Tim Kelompok Kerja Publikasi dan Kerjasama Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Kemala Sukma; jajaran Wakil Rektor IP Trisakti dan kedua orangtua Khoirunisa.

Kompetisi WSC bagi IP Trisakti bukanlah hal yang baru. Karena sejak 2015, kampus pariwisata ternama itu ditunjuk pemerintah sebagai tempat pelatihan bagi mahasiswa yang akan dikirim ke kompetisi bergengsi tingkat dunia di bidang ‘restaurant service’ tersebut.

Kepala Program Studi Terapan Pengelolaan Perhotelan yang akan bertugas sebagai pendamping, Robiatul Adawiyah menuturkan, Indonesia sebenarnya telah ikut WSC sejak 2007, namun tidak pernah meraih medali. Baru pada 2015 di Sao Paulo, Brazil, untuk pertama kalinya Indonesia masuk 10 besar dan meraih Medallion of Excellence’ di bidang restaurant service.

Pada WSC 2017 di Abu Dhabi, wakil Indonesia berhasil meraih medali perak dan medal for best nation untuk restaurant service. Pada WSC 2019 di Rusia, Indonesia kembali mendapat ‘Medallion of Excellence’ di bidang yang sama.

“WSC 2021 di Shanghai China dibatalkan karena pandemi. WSC baru dilaksanakan kembali pada 2024 di Lyon, Prancis. Semoga kejayaan Indonesia bisa diraih di sini,” ucap perempuan yang akrab dipanggil Adaw tersebut.

Ia optimis medali emas bisa diraih Khoirunisa, setelah melihat prestasinya pada kompetisi ASEAN Skill Competition (ASC) 2023 di Singapura, pada 23-25 Juli. Khoirunisa meraih medali perunggu untuk bidang lomba ‘restaurant service’.

“Soal keterampilan khoirunisa sudah bagus. Tinggal soal waktu dan kecepatan yang kami latih terus sepanjang 1 tahun terakhir ini. Semoga upaya yang kita lakukan membuahkan hasil,” kata Adaw.

IP Trisakti hanya mengirim satu mahasiswa ke kompetisi WSC 2024 Prancis, karena peraih medali emas pada ASC 2023 yaitu Athiya Azzahra telah lulus dan bekerja di sebuah hotel di Abu Dhabi. “Karena kompetisi untuk mahasiswa, maka Athiya tidak bisa ikut,” ujarnya.

Soal pelatihan, dilakukan selama 1,5 tahun, termasuk 8 bulan pelatihan khusus oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Khoirunisa juga dikirim ke Industri untuk belajar lebih nyata terkait perkembangan ilmu Restaurant Services.

“Karena Khoirunisa membawa nama Indonesia, maka ia tidak perlu cuti kuliah tetapi mendapat penyetaraan SKS sebagai prakerin agar bisa selesai tepat waktu,” kata Adaw menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts