JAKARTA (Suara Karya) : Pembina PB Percasi, Ir. Eka Putra Wirya memberikan “acungan jempol” BPK PENABUR yang berkolaborasi dengan SCUA dan PB Percasi sukses menggelar “Festival Catur Pelajar Nasional (FCPN) BPK PENABUR” menggunakan pertandingan catur standard.
“Melalui format pertandingan catur standard sangat tepat melakukan pembinaan catur mulai tingkat dasar. Apalagi peserta yang tampil di “Festival Catur Pelajar Nasional BPK PENABUR” dimulai dengan kategori 7 tahun, 9, 11, 13, 15 dan 17 tahun meliputi murid tingkat SD, SMP dan SMA, dari berbagai kota di Indonesia,”tegas , Ir. Eka Putra Wirya di Jakarta, kemarin.
Eka Putra Wirya yang juga pendiri Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) dan pencetus Museum Catur Indonesia (MCI) ” Check Mate” mengatakan, festifal catur pelajar yang dilaksanakan ditiga tempat (Aula sekolah BPK PENABUR Gading Serpong untuk Kelompok Umur (KU) 7 dan KU 9, Gedung Serbaguna Sekolah BPK PENABUR Harapan Indah untuk KU 11 dan KU 13, dan Aula SMAK 1 PENABUR Jakarta untuk KU 15 dan KU 17) sangat tepat sekali dalam memasyarakatkan olahraga catur ditingkat pelajar.
Selain pesertanya cukup banyak juga menarik para remaja dan pemuda mengasah ketrampilan otak dalam permainan papan 64 petak itu. Hal itu berkaitan erat dengan upaya mencerdaskan para pelajar di Tanah Air.
Lebih jauh Eka Putra Wirya mengharapkan, pembinaan catur melalui “Festival Catur Pelajar Nasional BPK PENABUR” seperti ini bisa digelar tiap tahun dalam melahirkan pecatur handal di Indonesia. Dengan harapan lahir pecatur – pecatur handal sekelas GM Utut Adianto yang kini memimpin PB Percasi.
Sementara, Henry Hendratno, Sekretaris Jenderal PB Percasi, menyatakan, “Festival ini merupakan bukti nyata komitmen bersama dalam mengembangkan bakat catur di kalangan pelajar. Kami berharap ajang ini dapat melahirkan bibit-bibit unggul pecatur masa depan Indonesia”.
PB PERCASI, memberikan apresiasi langkah hebat BPK PENABUR yang berkontribusi nyata dalam mengoptimalisasi potensi generasi muda melalui turnamen catur. Langkah itu ternyata sejalan dengan strategi pembinaan PB Percasi khususnya di aspek BPK PENABUR, mencari bibit unggul pecatur masa depan Indonesia yang tentunya akan muncul dari kalangan para pelajar.
“Semoga apa yang dilakukan BPK PENABUR menginspirasi lembaga pendidikan lainnya agar tidak pernah berhenti mengembangkan potensi unggul anak bangsa”, ujarnya.
Pertandingan Internasional
Sedang Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR, Adri Lazuardi mengatakan, untuk memberikan semangat pada peserta yang berhasil meraih peringkat 4 hingga 10 mendapatkan voucher belajar SCUA senilai Rp 250.000 dan boneka Ben, sementara peringkat 11 hingga 20 mendapatkan voucher belajar SCUA senilai Rp 250.000. Setiap peserta lomba juga mendapatkan sertifikat sebagai peserta Festival Catur Pelajar Nasional BPK PENABUR 2025.
Sebanyak 10 peringkat terbaik dan 6 utusan dari Sekolah BPK PENABUR di setiap kategori akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pertandingan Internasional Pelajar pada tanggal 28-30 Agustus 2025 di PENABUR Intercultural School Kelapa Gading. Mereka akan bertanding melawan peserta dari zona Asia 3.3.
Menyambut ajang internasional tersebut, Adri Lazuardi menyampaikan harapannya, “Ini adalah kesempatan emas bagi anak-anak kita untuk mengasah mental dan kemampuan mereka di tingkat internasional. Kami berharap mereka tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dan membangun persahabatan dengan pecatur-pecatur muda dari negara lain. Semoga mereka bisa mengharumkan nama bangsa dan menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya.”
Dikatakannya, “Festival Catur Pelajar Nasional ini menjadi ajang seleksi yang tepat untuk menemukan talenta terbaik. Kami optimis para delegasi yang akan bertanding di Zona Asia 3.3 nanti dapat menunjukkan performa terbaik mereka. PB Percasi akan terus mendukung para atlet muda ini agar mereka siap bersaing di level yang lebih tinggi, baik di tingkat regional maupun global.”(Warso)