JAKARTA (Suara Karya): Candaan penumpang NS (24) membawa bom menyebabkan keterlambatan hampir dua jam pesawat Wings Air nomor IW1293 rute dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat (PDG) tujuan Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi (DJB).
Meski terbang dan mendarat dalam kondisi aman dengan Flight IW1293 menggunakan pesawat ATR 72-600 (AT76) registrasi PK-WHG, namun NS tetap diserahkan ke pihak Polisi Militer Sumatera Barat untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut.
“Kejadian atas gurauan bom tersebut menyebabkan keterlambatan penerbangan rute berikutnya yaitu Padang ke Jambi dan Jambi menuju Tanjung Karang, Lampung,” kata Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Wings Air, di Jakarta, Selasa (12/6).
Danang menjelaskan pesawat Wings Air lepas landas pukul 17.43 WIB dari jadwal terbang semula pukul 16.00 WIB dan telah mendarat di Sultan Thaha pukul 18.50 WIB, dengan membawa 47 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua bayi.
“Wings Air menyampaikan klarifikasi terkait IW1293 yang mengalami keterlambatan terbang (delayed) dikarenakan ada gurauan bom (bomb joke) dari seorang penumpang laki-laki berinisial NS (24) dengan nomor kursi sesuai boarding pass yaitu 16F, “ ujar Danang.
Untuk memberikan kenyamanan penerbangan serta prosedur penanganan penumpang, Wings Air tidak menerbangkan/ menurunkan (offload) NS beserta barang bawaannya. NS telah diserahkan ke pihak avsec Minangkabau Airport .
Didampingi Otoritas Bandar Udara (Otband) Wilayah VI, dan ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Avsec Angkasa Pura II Cabang Minangkabau serta Kepolisian Bandar Udara Minangkabau (Polsek), NS diserahkan ke pihak Polisi Militer Sumatera Barat untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut.
Danang menjelaskan kejadian itu saat penumpang selesai masuk ke pesawat (final boarding) pukul 15.50 WIB, NS mengaku membawa bom pada barang bawaan yang disampaikan kepada pramugari, saat pramugari akan memindahkan barang tersebut.
Demi memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan berdasarkan standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures).
“Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo, dikembalikan ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali (screening),” katanya.
Menurut Danang, dengan kerjasama yang baik antara kru pesawat, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan (aviation security/ avsec), maka proses pemeriksaan dapat diselesaikan secara teliti, tepat dan benar.
Hasil pemeriksaan adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain mencurigakan di pesawat, yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan.
“Wings Air menegaskan, bahwa pesawat tersebut dinyatakan laik terbang dan aman (safety),” ujar Danang. (Gan)