Suara Karya

Kesempatan Masuk PTN lewat Jalur SMMPTN-Barat 2025, Dibuka Mulai 4 Mei

JAKARTA (Suara Karya): Peluang masuk perguruan tinggi negeri (PTN) masih tersedia lewat jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat (SMMPTN-Barat) 2025, yang pendaftarannya akan dibuka mulai 4 Mei 2025.

“SMMPTN-Barat sendiri adalah satu-satunya model seleksi mandiri masuk PTN yang dilakukan secara bersama (konsorsium),” kata Ketua SMMPTN-Barat 2025, yang juga Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Prof Dr Ibrahim dalam ‘soft launching’ SMMPTN-Barat 2025 secara daring, Senin (21/4/25).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Bendahara Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Barat), yang juga Rektor Universitas Lampung (Unila), Prof Lusmeilia Afriani, dan Sekretaris Panitia SMMPT-Barat, Prof Supriyanto.

Prof Ibrahim kembali menegaskan SMMPTN-Barat saat ini menjadi model pelaksanaan ujian masuk bersama ke PTN yang adil, profesional, akuntabel, efesien, transparan, dan bebas konflik kepentingan.

“Penerimaan mahasiswa baru di PTN melalui SMMPTN-Barat telah dilakukan sejak 2017. Sebenarnya ada 38 PTN yang tergabung, tetapi tahun ini hanya diikuti 28 PTN yang tersebar di Sumatera, sebagian Kalimantan dan Jawa wilayah Barat,” tuturnya.

Perkembangan metode seleksi, lanjut Prof Ibrahim, semakin menunjukkan peningkatan mutu seleksi, yaitu didasarkan pada ujian tulis komputer (computer-based), sehingga tingkat akurasi penilaian dan keterpilihan calon mahasiswa cukup baik.

“Hal ini seperti juga dilaksanakan pada Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) yang dilaksanakan secara nasional,” katanya.

Disebutkan, daya tampung yang tersedia sebanyak 17.909 kursi, yang mencakup 993 program studi (prodi). “Jumlah kepersertaan setiap tahun berubah, tergantung komitmen dan keinginan PTN untuk ikut dalam SMMPTN-Barat. Karena itu, daya tampung tidak pernah sama setiap tahun,” ucapnya.

Meski demikian, SMMPTN-Barat bisa menjadi pilihan bagi calon mahasiswa, jika tak lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang digelar Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Hal itu merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 junto Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2023 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

Prof Ibrahim menjelaskan, pendaftaran SMMPTN-Barat dibuka sejak 4 Mei hingga 12 Juni 2025. Seleksi ini terbuka bagi calon mahasiswa yang tidak diterima lewat jalur SNPB dan SNBT, serta siswa yang belum memiliki akun SNPMB agar tetap dapat kesempatan kuliah di PTN.

Seleksi menggunakan model Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang mencakup Tes Potensi Skolastik, Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris, dan Penalaran Matematika.

PTN yang tergabung dalam SMMPTN-Barat 2025 beragam, ada yang berasal dari PTN umum, seni, dan agama. Peserta bebas memilih prodi, apakah berbasis sains dan teknologi (Saintek) atau sosial-humaniora (Soshum) sesuai dengan aturan dalam Kurikulum Merdeka.

Setiap calon dapar memilih 2 prodi yang diinginkan, pilihan PTN tidak harus menjadi lokasi UTBK calon mahasiswa. Urutan pilihan prodi tentu merupakan prioritas pilihan.

“UTBK akan diadakan di 28 kampus yang tergabung dalam SMMPTN-Barat 2025. Meski demikian, calon mahasiswa boleh memilih prodi di PTN di luar lokasi tesnya,” ujarnya.

Soal biaya, Prof Ibrahim menyebut Rp375.000. Angka itu sama seperti tahun sebelumnya. Pembayaran dilakukan di 4 bank mitra SMMPTN-Barat yaitu Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BSI.

“Pendaftaran dilakukan di laman pendaftaran.smmptnbarat.id untuk mendapat ID Bayar dan PIN, kemudian lakukan pembayaran di bank mitra tersebut,” katanya.

Pembayaran juga bisa dilakukan selain teller bank, yaitu melalui mesin ATM atau via Tokopedia.

Disebutkan 28 PTN yang tergabung dalam SMMPTN-Barat 2025, yaitu Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh; Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh; Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh; Universitas Samudra (Unsam), Langsa, Aceh; Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh; Universitas Riau (UNRI) Pekanbaru, Riau; dan Universitas Jambi (UNJA), Jambi.

Selain itu ada Universitas Bengkulu (Unib), Bengkulu; Universitas Andalas (Unand), Padang; Institut Seni Indonesia (ISI), Padangpanjang; Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Kepri; dan Universitas Bangka Belitung (UBB), Bangka, Babel; Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung; Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau; dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar, Sumbar.

PTN lainnya adalah Universitas Sumatera Utara (USU), Medan; Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary, Padangsidimpuan, Sumut; Universitas Lampung (Unila), Lampung; Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumsel; Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan, Sumut; dan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, Sumbar.

Terakhir ada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten; Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya, Jabar; Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta; Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung; Universitas Singaperbangsa Karawang; Universitas Palangka Raya (UPR), Kalteng; dan Universitas Tanjungpura (Untan), Kalimantan Barat. (Tri Wahyuni)

Related posts