JAKARTA (Suara Karya): Gubernur Jawa Timur terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2019 Khofifah Indar Parawansa menemui Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Jumat (13/7), membicarakan upaya pengentasan kemiskinan di Jatim.
“Dari berbagai survei, Jatim itu masyarakatnya berharap pada pemimpin yang bisa lebih mengentaskan kemiskinan. Itu yang tadi kami diskusikan dengan Pak Wapres,” kata Khofifah di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (13/7) petang.
Khofifah mengatakan bahwa 10 wilayah di Jatim masih perlu penanganan khusus untuk mengentaskan kemiskinan bagi warganya.
Oleh karena itu, ia berharap Wapres JK dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dapat memantau dari dekat (zooming) ke-10 kabupaten tersebut.
“Jadi, saya menyampaikan 10 area yang menurut data terakhir kemiskinannya masih cukup signifikan. Kami mohon bisa dibantu zooming, bukan survei,” kata mantan Menteri Sosial Kabinet Kerja tersebut.
Pemantauan dari dekat terhadap 10 daerah itu, lanjutnya, dapat dilakukan di setiap rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) guna mendapatkan cara penanganan yang tepat untuk menekan angka kemiskinan, khususnya di Jatim.
“Zooming per RT, RW, apa yang menjadikan kemiskinan di daerah-daerah itu. Ada yang tambah parah, ada yang tambah dalam, tapi ada yang agak sulit untuk bergerak menurunkan. Jadi, saya dan Pak JK mendiskusikan itu agak lama,” demikian Khofifah Indar Parawansa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 10 lokasi di Jawa Timur dalam kategori miskin, dan paling banyak berada di Madura, kemudian di Situbondo, Bondowoso, Jember, Probolinggo dan Lamongan. (Andi)