JAKARTA (Suara Karya) : Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman optimis, cabang pencak silat menjadi primadona penyumbang medali emas terbanyak guna memenuhi target pemerintah masuk peringkat sepuluh besar Asia dalam Asian Games ke-18, Agustus mendatang.
“Kami optimis cabang pencak silat yang sudah mempunyai prestasi dunia mampu mendongkrak peringkat Indonesia masuk sepuluh besar Asia. Namun tidak menutup kemungkinan cabang lain yang juga dipersiapkan tampil di Asian Games ke-18 mampu menyuguhkan prestasi optimal dalam perburuan dan penyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia,” kata Tono disela-sela buka puasa bersama di Gedung KONI Pusat, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (7/6).
Dia melanjutkan, upaya memenuhi target yang dicanangkan pemerintah kontingen Indonesia masuk sepuluh besar Asia, KONI Pusat akan bertemu langsung dengan perwakilan 40 cabang olahraga. Dengan harapan, dapat mengetahui kendala yang dihadapi, agar cepat terselesaikan.
Peningkatan prestasi atlet menuju multi event Asia katanya, tidak terlepas dari segi non tekhnik, selain teknik dalam pertandingan. Semua itu perlu diketahui dari jauh hari sebelum Asian Games digelar Agustus mendatang.
Tono optimis para atlet dari 40 cabang olahraga yang dipersiapkan ke multi event Asia sudah melakukan persiapan seoptimal mungkin dalam Pelatnas. Semua itu tidak lain adalah mengejar prestasi puncak untuk mengibarkan bendera Merah-Putih, baik yang dipertandingkan di Jakarta maupun Palembang.
Untuk itu, Tono mengharapkan agar semua venue dari 40 cabang olahraga yang akan digelar di Jakarta dan Palembang minimal sudah bisa menggunakan tempat pertandingan untuk latihan mulai awal Juli 2018.
“Venue dari 40 cabang olahraga harus bisa ditempati bagi atlet nasional untuk melakukan latihan, hal itu merupakan strategi dalam upaya meningkatkan prestasi atlet nasional sebelum lawan mencoba lebih dulu,” ujarnya.
Ketika disinggung berapa perkiraan atlet nasional mengumpulkan medali dalam mengejar target meraih peringkat sepuluh besar Asia? Tono menjelaskan, tidak perlu diungkapkan sekarang ini. Hal itu merupakan suatu strategi dalam menghadapi lawan nantinya. (Warso)