Suara Karya

MAF Polbangtan Malang, Kementan Komitmen Dukung Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA (Suara Karya): Upaya pemanfaatan lembaga keuangan dan dana desa sebagai sumber pembiayaan, untuk mendukung usaha-usaha yang terkait Program Makan Bergizi Gratis menjadi topik webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] pada Rabu [20/11] di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Webinar MAF digelar oleh Polbangtan Malang bersama Program YESS, berlangsung secara hibrid dengan format offline di Balai Penyuluh Pertanian [BPP] Kecamatan Ngajum dan online yang diikuti oleh peserta dari sejumlah wilayah.

Kegiatan MAF dibuka Muhammad Saikhu, Wakil Manajer Bidang Teknis pada Provincial Project Implementation Unit [PPIU] dari Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme [YESS] Jawa Timur.

Sejumlah narasumber dihadirkan PPIU Program YESS Jatim di antaranya perwakilan PT Greenfield, Bank Jatim, Bumdes Desa Ngajum, offtaker dan Koordinator BPP Ngajum dalam upaya mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo menegaskan Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah strategis untuk mengatasi masalah kekurangan gizi di Indonesia.

“Komitmen pemerintah untuk memastikan setiap anak bangsa memiliki akses ke makanan yang bergizi, yang merupakan hak dasar bagi setiap warga negara,” katanya.

Upaya tersebut sejalan komtimen Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis, dengan meningkatkan produksi daging dan proses hilirisasi hasil pertanian bersama stakeholders.

“Kita komitmen mendukung Program Makan Bergizi Gratis, dengan meningkatkan produksi daging sapi, kambing dan ayam sampai pada tingkat pengolahannya [hilirisasi] juga akan kita siapkan melalui offtaker yang ada,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti, yang menitikberatkan pada standar keamanan pangan hewani harus diterapkan menyeluruh, mulai proses budidaya di peternakan hingga ke tangan konsumen.

“Dengan komitmen bersama dari setiap elemen di rantai pasok pangan hewani, kita dapat mewujudkan produk pangan yang aman dan berkualitas tinggi,” katanya.

Sementara Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menekankan pada keterlibatan petani dan peternak muda melalui Program YESS oleh PPIU Jatim, dengan memperkuat kolaborasi dari seluruh stakeholders.

Kegiatan webinar MAF yang berlangsung di BPP Ngajum fokus upaya pemanfaatan lembaga keuangan dan Dana Desa sebagai sumber pembiayaan, mendukung usaha-usaha yang berkaitan dengan Program Makan Bergizi Gratis.

Saat pembukaan, Muhammad Saikhu, Wakil Manajer Bidang Teknis PPIU Program YESS Jatim menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak mendukung peningkatan ekonomi daerah, mencegah stunting dan swasembada pangan.

“MAF 2024 merupakan momentum penting membangun kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah desa dan sektor pertanian bagi perekonomian daerah melalui peningkatan hasil pertanian yang berkualitas,” kata Saikhu.

Aditya selaku perwakilan PT Greenfields menegaskan pihaknya mendukung Program Makan Bergizi Gratis terutama dengan menyuplai susu yang sangat dibutuhkan untuk masa pertumbuhan anak.

“Greenfields telah bekerja sama dengan pemerintah dan membina peternak sapi perah di wilayah Malang dan Blitar. Saat ini, lebih 200 peternak memproduksi 5 ribu liter susu per hari di wilayah Ngajum, yang sebelumnya tidak memiliki peternakan sapi perah,” kata Aditya.

Dia menambahkan, Greenfields juga menyoroti peluang besar bagi generasi milenial terlibat pada sektor peternakan, dengan menawarkan program farming contract bagi pemuda yang tertarik. Selain itu, pembinaan gratis bagi kesehatan hewan, reproduksi dan manajemen peternakan.

“Bagi yang tertarik menjadi peternak sapi perah, Greenfields membuka peluang bagi masyarakat di Kecamatan Ngajum dengan syarat memiliki sapi dan kandang yang layak. Kami akan survei langsung untuk memastikan kelayakan disertai dukungan dan fasilitas, termasuk pos penampungan susu,” katanya.

Rajindra Leo dari Bank Jatim memperkenalkan sejumlah produk Kredit Usaha Rakyat [KUR] yang dirancang untuk mempermudah akses pembiayaan bagi petani. Dana KUR syarat mudah dan bunga rendah Rp1 juta hingga Rp100 juta.

“Bagi petani pemula, KUR Mikro dengan pinjaman Rp1 juta hingga Rp10 juta tanpa agunan, asalkan usaha sudah berjalan minimal enam bulan dan dinilai layak,” katanya.

Pinjaman lebih besar hingga Rp100 juta, kata Rajindra, memberikan opsi dengan agunan dan pembayaran yang disesuaikan masa panen. Sementara Kredit Jatim Pro antara Rp1 juta hingga Rp100 juta, disesuaikan dengan kebutuhan bulanan atau musiman.

Koordinator BPP Ngajum, Agus Budiarto mengatakan Bumdes Ngajum berencana mengembangkan agribisnis komoditas beras dan hortikultura sebagai bagian mendukung Program Makan Bergizi Gratis.

“Kami akan kawal sejak tahap benih didampingi penyuluh, untuk menentukan lokasi lahan yang tepat. Pemasarannya akan difasilitasi melalui kerjasama dengan lembaga keuangan, termasuk dana desa dan perbankan,” katanya. (Boy)

Related posts