JAKARTA (Suara Karya): Menpora Dito Ariotedjo berikan apresiasi Kontingen Indonesia menempati peringkat kedua, dengan meraih 22 medali emas, 22 perak, dan 20 medali perunggu di ASEAN Schools Games (ASG) di Da Nang, Vietnam yang digelar 1-7 Juni 2024.
“Meski menempati peringkat dua dalam pengumpulan medali terakhir, namun saya memberikan apresiasi, apalagi medali emas juga disumbang cabang basket, ” kata Menpora Dito saat memberikan sambuatan di Gedung Serba Guna Jakarta, Senin (10/6/2024).
Menpora melanjutkan, tim basket pelajar Indonesia saat menghadapi Filipina di final tampil cukup konsisten dengan permainan terbaiknya. Hal itu pula yang membuat tim Merah – Putih mengalahkan tim kuat dari Filipina di final untuk meraih medali emas.
Cabang yang juga membuat kejuatan datang dari tim renang. yang berhasil sebagai penyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia. Dengan mengumpulkan 11 medali emas cabang renang mendominasi dalam peyumbangan medali bagi kontingen Indonesia.
Menurutnya dalam ASEAN Schools Games 2024 atlet Indonesia turun di enam cabang selain basket dan renang. Cabang lainnya seperti pencak silat dengan lima emas, bulu tangkis dan atletik masing-masing dua emas, serta vovinam satu emas.
Menpora berharap, dengan prestasi yang diraih di tahun 2024 sudah seharusnya di tahun mendatang dapat ditingkatkan lagi. Dengan harapan kontingen ASEAN Schools terus berpacu lawan kontingen dari Vietnam yang kini menempati puncak klasemen dalam perolehan medali terakhir.
Pada kesempatan sebelumnya, Chief de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia untuk ASG 2024, Andri Paranoan, bersyukur Indonesia bisa berada di peringkat kedua, meski belum bisa menjadi juara umum.
Menurutnya, paling luar biasa dan membanggakan adalah kegiatan ASG ditutup dengan medali emas di cabang olahraga basket putra, dimana itu menjadi bagian sejarah dari cabang olahraga basket.
“Pencapaian Indonesia tidak terlepas dari peran semua pihak yang terlibat di dalam kontingen. Mulai dari para atlet dan pelatih di masing-masing cabang olahraga, tim headquarter, serta tim-tim lainnya yang telah mendukung perjuangan para pelajar di ASG edisi ke-13, “paparnya.
Menurutnya, semua yang mereka lakukan saat ini adalah buah dari kerja keras saat mereka berlatih, jadi ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa dari semua cabang olahraga yang ikut serta di ASG tahun ini.
Dikatakannya, ajang ASG bukan sekadar merebut medali emas. Namun, juga mencari pengalaman bertanding sebagai bagian pembinaan atlet-atlet usia muda. Maka dari itu perjuangan para atlet pelajar muda Indonesia itu tidak boleh berhenti di ASG. (Warso)