JAKARTA (Suara Karya): PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengklaim telah merajai industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Hal tersebut tercatat melalui pendapatan kontribusi bruto perusahaan sebesar Rp3,7 triliun.
“Angka ini tertinggi di industri asuransi syariah. Prudential Indonesia juga mampu mempertahankan total aset yang stabil sebesar Rp9,1 triliun. Selain itu, Dana Tabarru tercatat meningkat dari Rp770M di 2018 menjadi Rp887M di 2019, dengan pertumbuhan mencapai 15%,” kata President Director Prudential Indonesia Jens Reisch, melalui siaran persnya di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Dikatakan Jens, perusahaan tetap mempertahankan tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) yang kuat dengan mencatatkan tingkat solvabilitas dari Dana Tabarru sebesar 2.581%, lebih dari 20 kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan regulator, dan tingkat solvabilitas dari Dana Perusahaan sebesar 7.300%, lebih dari 60 kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan regulator.
Hasil positif ini lanjut dia, berhasil dicapai berkat kepercayaan nasabah yang terus meningkat dalam 13 tahun terakhir, serta berkat kerja keras para tenaga pemasar berlisensi syariah Prudential Indonesia yang berjumlah lebih dari 114.000 orang, terbesar di industri asuransi syariah.
“Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin ekonomi syariah global, dengan jumlah populasi muslim yang merupakan salah satu terbesar di dunia dan didukung oleh kesamaan beberapa nilai syariah dengan nilai kehidupan budaya orang Indonesia,” katanya.
Jens mengatakan, untuk membantu mewujudkan hal tersebut, sejak 13 tahun lalu kami mendirikan unit syariah dan terus berupaya menjadi kontributor terkemuka yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia. Dalam mewujudkan aspirasi tersebut, kami menerapkan prinsip “Sharia for all” atau “Syariah untuk Semua” dan menghadirkan produk asuransi jiwa syariah dapat diterima oleh lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia, senantiasa melakukan inovasi produk dan saluran pemasaran, edukasi ke publik yang lebih luas melalui kemitraan dengan lebih banyak pihak, serta meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas tenaga pemasar.”
Sementara itu, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan, prinsip-prinsip asuransi syariah, di antaranya tolong menolong dan saling berderma untuk saling berbagi dan menanggung risiko sebagai antisipasi bila terjadi musibah, senantiasa relevan dengan ciri gotong royong khas masyarakat Indonesia.
“Kami berharap, prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan untuk membantu mereka yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Di Prudential sendiri, kontribusi kami untuk membantu masyarakat berfokus pada 3 aspek, yaitu kesehatan, ekonomi, dan sosial. Untuk aspek kesehatan,” katanya.
Dia menjelaskan, Prudential memberikan perlindungan meskipun Covid-19 telah berstatus pandemi global dan bencana nasional. Selain itu, 95% karyawan kami juga bekerja dari rumah, namun kami tetap mempertahankan kualitas layanan kepada peserta. (Bobby MZ)