PEKANBARU, RIAU (Suara Karya): Anak sapi jantan yang lahir dengan kepala dua di Kabupaten Indragiri Hulu dinamai Bujang dan Embut oleh pemiliknya.
“Saya kasih nama satu kepala Bujang, dan kepala satunya lagi Embut,” kata Ilham, pemilik sapi berkepala dua itu, ketika dihubungi wartawan dari Pekanbaru, Selasa (17/7).
Ilham (55), yang tinggal di Desa Alang Kepayang, Kecamatan Rengat Barat, menuturkan anak sapi jantan berkepala dua itu merupakan anak ketiga dari induk sapi peliharaannya.
Sapi berkepala dua itu lahir pada Sabtu (14/7). Proses kelahirannya berlangsung enam jam lebih, dari pukul 10.00 hingga 16.30 WIB.
Bagian tubuh anak sapi itu normal, kakinya empat. Namun anak sapi itu punya dua kepala yang dempet dengan satu leher, dua otak, dua telinga, empat mata, dua hidung dan mulutnya ada dua.
Ilham menjelaskan nama Bujang digunakan untuk menandai bahwa sapi tersebut jantan. Sementara nama Embut untuk kepala lainnya, merupakan kata dalam bahasa setempat yang artinya membawa hal baik dan barokah.
Ia berharap sapi berkepala dua tersebut bisa terus hidup dan tumbuh dengan sehat.
“Saya akan terus pelihara, tidak akan dijual. Semoga sapi ini bisa membawa barokah untuk keluarga saya,” katanya.
Anak sapi itu sampai sekarang belum bisa berdiri sendiri. Badannya tidak bisa menopang dua kepala yang ada pada satu leher. Ilham harus memeras susu dari induk sapi untuk memberi makan anak sapi berkepala dua itu.
“Ya saya langsung yang memeras susu untuk anak sapi ini,” ujarnya.
Petugas peternakan lapangan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kecamatan Rengat Barat, Jebul Suharto, yang membantu penanganan kesehatan anak sapi itu mengatakan, anak sapi berkepala dua itu diperkirakan memiliki bobot sekitar 13-15 kilogram.
Ia mengatakan indra penglihatan, penciuman dan mulut anak sapi tersebut sejauh ini normal. Empat mata di dua kepala sapi tersebut merespons saat disorot cahaya.
“Lucunya kalau kita beri minum ke satu mulut, sapi dikepala yang satunya lagi minta minum juga,” katanya.
“Sapi berkepala dua ini sekarena jadi seperti ikonnya Kecamatan Rengat Barat karena keunikannya,” tambah Jebul. (Rizal Cahyono)