Suara Karya

Skema Cerdas Jerry Hermawan Lo Danai Program Beasiswa 1.000 Sarjana

JAKARTA (Suara Karya): Pendiri JHL Group, Jerry Hermawan Lo mengungkapkan, skema pembiayaan Program Beasiswa 1.000 Sarjana Pertanian dalam 5 tahun kedepan.

Program tersebut sekaligus membantu Pemerintah dalam menyukseskan Program Ketahanan Pangan Nasional, yang menjadi program unggulan Pemerintahan Prabowo Subianto.

“Dana Program Beasiswa ini diperolah dengan menyisihkan Rp20 dari setiap butir kelapa yang diolah di pabrik kelapa yang saya miliki,” kata Jerry, di Jakarta, Selasa (15/10/24).

Sekadar informasi, Jerry memiliki sejumlah pabrik pengolahan kelapa yang dinamai Dewacoco. Sudah ada 2 pabrik yang berdiri, dan akan berlanjut dengan pembangunan pabrik lainnya.

Pabrik pengolahan kelapa Dewacoco pertama terletak di Desa Goal, Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Sedangkan pabrik kedua di Manado, Sulawesi Utara.

Selain itu, ada pabrik yang bakal didirikan di Kalimantan, tetapi masih dalam proses pengembangan. Dewacoco juga menjajaki rencana untuk membangun pabrik pengolahan kelapa di Kepulauan Riau.

“Dua pabrik tersebut ditargetkan bisa beroperasi tahun depan,” ujarnya.

Pabrik kelapa Dewacoco mengolah kelapa-kelapa yang dibeli dari petani setempat, kemudian menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai tambah tinggi.

“Kalau dulu kelapa Indonesia diekspor dalam bentuk utuh (kelapa bulat), sekarang kami olah dulu. Ini yang dinamakan hilirisasi kelapa,” tuturnya.

Pabrik Dewacoco di Halmahera mengolah sekitar 100 ribu butir kelapa per hari, sedangkan pabrik di Manado sekitar 150 ribu kelapa per hari.

“Targetnya, tahun depan dari 4 pabrik yang kami miliki, bisa mengolah 500 ribu kelapa per hari. Jumlah itu terus ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya,” kata pengusaha yang dikenal memiliki sifat dermawan ini.

Jerry yang juga pengusaha otomotif nasional itu menjelaskan, Dewacoco menyalurkan dana sisihan tersebut ke Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation). Dananya digunakan untuk program beasiswa mencetak 1.000 sarjana pertanian.

Ditambahkan, jika sehari Dewacoco bisa mengolah 500 ribu kelapa per hari, maka Dewacoco menyisihkan Rp10 juta per hari untuk pembiayaan program beasiswa.

“Jika dana diperoleh Rp10 juta per hari, maka dalam satu bulan diperoleh Rp300 juta. Dana akan terkumpul Rp3,6 miliar dalam satu tahun,” ucapnya.

Jerry yakin, skema cerdas itu mampu membiayai 1.000 calon sarjana pertanian, yang ditargetkan akan tercapai dalam 5 tahun kedepan.

Kesungguhan Jerry untuk mencetak 1.000 sarjana, telah diimplementasikan dalam beberapa kegiatan nyata seperti mendirikan SMK Pertanian.

Selain membuat ladang perkebunan, memberi beasiswa kepada mahasiswa pertanian di Universitas Lampung (Unila), mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau Halmahera Barat dan mahasiswa S2 Institut Pertanian Bogor (IPB).

Beasiswa yang diberikan Jerry untuk mahasiswa adalah uang semester dan biaya hidup bulanan. Untuk mahasiswa Unila, Jerry memberi Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 1 juta dan uang biaya hidup sebesar Rp 500 ribu per bulan.

Untuk mahasiswa Sekolah STPK Banau, Halmahera Barat, Jerry memberi beasiswa Rp2,3 juta untuk UKT per semester dan Rp 250 ribu perbulan untuk biaya pondokan.

Sedangkan mahasiswa S2 IPB, Jerry memberi beasiswa Rp9,5 juta untuk UKT per semester dan Rp1,5 juta untuk biaya hidup per bulan.

“Kami berkomitmen memberi beasiswa kepada mahasiswa sampai mereka lulus atau maksimal 8 semester,” ucap Jerry di Aula Fakultas Pertanian Unila, beberapa waktu lalu. (Tri Wahyuni)

Related posts