Suara Karya

PANDEMI COVID-19
SPH-Siloam Ajak Sekolah dan Orang Tua Terapkan Pola Hidup Bersih Anak

(suarakarya.co.id/Istimewa)

JAKARTA (Suara Karya):  Sekolah Pelita Harapan (SPH) dan Siloam Hospitals menyelenggarakan webinar bertajuk ‘Health, Habit, Hope: Healthy Child, Family, and School’, Sabtu (1/8/2020). Dalam acara tersebut, para pembicara mengajak orang tua dan pihak sekolah menerapkan pola hidup bersih, khususnya kepada anak untuk menjaga kesehatan.

Webinar tersebut menghadirkan enam pembicara utama, yakni dr. Yogi Prawira Sp.A(K) (Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan emergency & intensive care Siloam Hospitals TB Simatupang), DR. Dr. Allen Widysanto, Sp.P (Ketua Tim Dokter Paru dan Ahli Medis di Tim Penanganan Cepat Tanggap Covid-19 Siloam Hospitals dan wakil dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan), Julie McCaughan (Chief Quality & Nursing Officer Siloam Hospitals Group dan konsultan Joint Commission International), Caroline Riady (Deputy President Director Siloam Hospitals Group), Aileen Hambali (Associate Head of School Sekolah Pelita Harapan), serta Alex Tho (Ketua Tim Penanggulangan & Pencegahan Infeksi dan Administrative Principal Sekolah Pelita Harapan Pluit Village).

Deputy President Director Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan pandemi membuat banyak pihak berfokus pada penanganan wabah untuk pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat. Namun, jangan sampai mengabaikan protokol perlindungan kesehatan anak, terutama penerapannya dalam aktivitas keseharian anak seperti sekolah, bermain, dan berkreasi. “Para orang tua, keluarga, dan sekolah sebagai pihak yang paling dekat dengan anak perlu berperan memastikan keamanan anak,” ujar Caroline melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/8/2020).

Selain peran lingkungan sekitar, lanjut Caroline, edukasi dari orang tua dan guru kepada anak juga menjadi solusi mencegah penularan virus. Anak perlu diberi pemahaman bahaya dari pandemi saat ini dengan penyampaian yang sesuai tanpa menakuti. “Mulai dari mengedukasi mengenai bagaimana bahayanya virus ini. Tak kalah penting adalah bagaimana mengedukasi anak-anak mengenai menjaga diri mereka sendiri,” papar Caroline.

Hal yang sama diungkapkan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia dan dokter spesialis anak konsultan emergency & intensive care Siloam Hospitals TB Simatupang dr Yogi Prawira SpA(K). Ia menambahkan edukasi dini menjadi kunci utama. Orang tua dan pihak sekolah dapat mengajarkan anak anak kebiasaan baru yang lebih bersih dan sehat dengan cara yang menyenangkan. “Contohnya, melatih anak memakai masker dengan memilih motif yang menjadi favorit anak serta membiasakan rutin cuci tangan selama 20 detik sambil menyanyikan lagu anak,” tegasnya.

Sedangkan Ketua Tim Dokter Paru dan Ahli Medis di Tim Penanganan Cepat Tanggap COVID-19 Siloam Hospitals dan wakil dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dr Allen Widysanto, Sp.P menambahkan selain hand hygiene, respiratory hygiene juga sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak dini dan diimplementasikan. Beberapa diantaranya adalah ajari anak untuk menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau siku saat sedang batuk atau bersin. Jangan menutup hidung dan mulut menggunakan telapak tangan saat sedang batuk atau bersin.

“Serta langsung membuang tisu bekas pakai ke tempat sampah terdekat dan cuci tangan air mengalir selama minimal 20 detik atau menggunakan hand sanitizer,” paparnya.

Sementara itu, Associate Head of School Sekolah Pelita Harapan Aileen Hambali menambahkan peran sekolah dalam membentuk sebuah generasi pandemi yang sehat dan tangguh secara fisik, mental, dan spiritual. Ia menambahkan sebuah tantangan besar di era pandemi ini adalah bagaimana cara  membesarkan dan mendidik generasi muda baru yang mampu menghadapi kesulitan yang dihadapinya dengan ketangguhan mental dan sehat secara jasmani dan rohani. Jangan sampai semua ketakutan yang dialami sebuah masyarakat dan keluarga menghasilkan anak-anak yang kecil hati dan paranoid secara berlebihan.

“Perilaku manusia & membangun kebiasaan baik adalah salah satu faktor kunci dari Covid-19 Infection Prevention & Control. Untuk itu, sekolah pun harus bersiap dan berbenah diri sehingga ketika saatnya tepat, murid-murid bisa kembali bersekolah dengan protokol kesehatan yang ketat dan fasilitas yang memadai dan aman,” paparnya.

Menurut Aileen, Sekolah Pelita Harapan bekerjasama dengan Siloam Hospitals Group telah melakukan sebuah program persiapan kembali ke sekolah dengan Program Penanggulangan & Pencegahan Infeksi Covid-19 yang komprehensif. Kerjasama pertama antara lembaga pendidikan dan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan lingkungan dan kegiatan belajar dan mengajar yang aman, ketika saatnya siswa dan guru kembali beraktifitas di sekolah. “Kami telah berinvestasi untuk menghadirkan berbagai teknologi untuk memastikan ligkungan sekolah. Hal itu kami lakukan karena kami peduli akan keselamatan seluruh orang yang ada di lingkungan sekolah tersebut,” paparnya.

Kontrol fasilitas dan prosedur kesehatan dan keamanan yang ketat dan seksama ini dilakukan oleh sebuah tim yang diketuai oleh Julie McCaughan, seorang tenaga medis berpengalaman internasional di bidang Infection Control & Prevention. Beliau juga adalah seorang konsultan dari JCI International, badan akreditasi global fasilitas kesehatan dan rumah sakit, sehingga standar keamanan dan pencegahan yang sama dapat diterapkan juga di SPH. “Harapannya webinar ini dapat menumbuhkan kepedulian banyak pihak untuk membangun lingkungan ramah anak dari segi keamanan dan kesehatan. Karena mewujudkan anak Indonesia sehat terbebas dari Covid-19 adalah salah satu cara menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas,” tutup Aileen. (Pramuji)

Related posts