JAKARTA (Suara Karya): TNI Angkatan Darat (TNI AD) bersama Pendiri Yayasan Merah Putih Kasih (JHL Foundation) Jerry Hermawan Lo menggelar Panen Raya di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/24).
Panen tersebut hasil dari menghidupkan kembali lahan tidur seluas 15 hektar di Kampung Lampegan, Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.
Dandim 0624 Kabupaten Bandung, Letkol Inf Tinton Amin Putra usai acara menjelaskan, pemanfaataan lahan tidur diperoleh dari laporan masyarakat yang menyebut ada 15 hektar lahan yang diabaikan selama 4 tahun terakhir, karena selalu diserang hama.
“Info ini saya dapat tak lama setelah dilantik sebagai Dandim 0624 Kabupaten Bandung, pada awal Mei 2024. Kelompok petani di sana, tak mau lagi menggarap lahannya karena selalu diserang hama,” tuturnya.
Setiap panen, lanjut Tinton, lahan tersebut hanya menghasilkan 2-4 ton beras per hektar. Padahal normalnya, 1 hektar lahan bisa menghasilkan 6,6 ton beras. “Petani jadi rugi terus,” kata dia.
Dari keresahan petani itu, Tinton langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, kelompok tani setempat dan JHL Foundation. Ia ingin menghidupkan lahan tersebut.
Semua pihak menyambut baik keinginan Tinton untuk menghidupkan kembali lahan tidur tersebut. Termasuk pihak JHL Foundation.
Yayasan yang didirikan pengusaha Jerry Hermawan Lo itu langsung memberi dukungan penuh. “Kami siap mendukung, apalagi JHL Foundation dalam 2 tahun terakhir ini memang fokus di bidang pertanian,” ucap Jerry.
Dalam proses pemanfaatan lahan, Tinton juga melibatkan kelompok muda dari Kabupaten Bandung yang mempunyai inovasi membuat pupuk organik untuk meningkatkan produksi beras, yaitu Bang Bara.
“Termasuk tim ahli dari IPB dan beberapa pihak yang memiliki alat canggih untuk produksi. Karena proses pertaniannya menggunakan drone untuk menyebarkan pupuk, traktor mini untuk menanam bibit, dan mesin penggiling agar gabah bisa langsung menjadi beras,” katanya.
Untuk pompanisasi dan pengairan, Tinton menambahkan, pihaknya juga didukung penuh oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
Upaya yang dilakukan Tinton, Jerry dan semua pihak dalam pemanfaatan lahan akhirnya berbuah manis. Setelah masa tanam 4 bulan, akhirnya jajaran Kodam III Siliwangi, Kodim 0624 Kabupaten Bandung, JHL Foundation, Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Perwakilan Bang Bara dan kelompok tani di daerah itu menggelar panen raya.
Hasil panen meningkat drastis.
Jika sebelumnya lahan di Kecamatan Pameungpeuk itu hanya menghasilkan 2-4 ton beras, saat panen raya mendapat 8,5-10 ton per hektar.
“Hasilnya luar biasa hampir 4 kali lipat. Ini melampaui produksi rata-rata nasional,” ungkap Jerry.
Biaya penggunaan pupuk juga bisa ditekan dengan menggunakan pupuk organik Bang Bara. Normalnya, petani membutuhkan Rp4 juta per hektar untuk pupuk. Dengan Bang Bara petani hanya butuh Rp1,5 juta per hektar sampai panen.
“Ini sangat menguntungkan petani. Ongkos produksi bisa ditekan, tapi hasilnya jauh lebih banyak,” imbuh Jerry.
Jawa Barat, lanjut Jerry, adalah salah satu daerah pemasok terbesar produksi beras nasional. Data BPS tahun 2023 menunjukkan, Jawa Barat bisa menghasilkan 9,1 juta ton gabah kering giling. Sedangkan produksi beras nasional per tahun adalah 31 juta ton beras.
“Itu artinya Jawa Barat adalah salah satu lumbung beras nasional,” ucap Jerry.
Lewat pilot project ini, lanjut Jerry, pihaknya berharap hal serupa bisa diterapkan di daerah-daerah lain di Jawa Barat, untuk meningkatkan produktivitas beras nasional.
“Dengan begitu, Program Pemerintah Prabowo untuk swasembada pangan bisa segera terwujud,” kata Jerry menegaskan. (Tri Wahyuni)