Suara Karya

Andree Fazara: Songsong Porkot 2025, KONI Jakarta Timur Tingkatkan Mutu Tenaga Pelatih Utama

JAKARTA (Suara Karya): Menyongsong Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2025 dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2026, KONI Administrasi Jakarta Timur langsung memberikan penataran peningkatan mutu tenaga pelatih utama. 

Penataran pelatih dihadiri Ketua Dewan Pembina KONI Jakarta Timur, Wilbertus Sihotang, Wakil Ketua V KONI DKI Jakarta, Dr. Nur Ali MPd, Bendahara KONI Jakarta Timur, Rizal Yoyakim Simanjuntak MM, dan DR. Kuswahyudi, MPd. Bid. IPTEK dan Diktar KONI Jakarta Timur.

“Penataran Administrasi keuangan
dilaksanakan Senin (2/12/2024). Selanjutnya penataran pelatih hingga Kamis (5/12/2024), ” tegas Ketua Umum KONI Kota Administrasi Jakarta Timur, Andree Fazara di Hotel Azka, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2024).

Andree Fazara mengatakan, penataran administrasi keuangan juga berkaitan dengan penataran pelatih dalam pelaksanaannya. Semua menyangkut bagaimana seorang pelatih menyusun program yang dilakukan sesuai ilmu yang diperoleh baik dalam penataran, maupun pengalaman yang dimiliki.

Melalui program pelatihan yang dimiliki terus dikembangkan sesuai dengan ilmu masing – masing. Seperti halnya ilmu kepelatihan yang intinya meningkatkan prestasi atlet yang menjadi naungannya.

Atlet yang ditempa harus mengalami peningkatan sesuai dengan ilmu kepelatihan yang diperoleh dalam penataran. Peningkatan prestasi yang berjenjang mulai dari Porkot, Porprov hingga menuju PON sangat didambkan.

Menurutnya, ketika KONI DKI Jakarta tampil di PON XXI di Aceh dan Sumut, 63 persen medali yang diraih datang dari atlet Jakarta Timur. Prestasi yang sudah bagus ini hendaknya harus ditingkatkan lagi saat kontingen DKI Jakarta tampil di PON XXII di NTB dan NTT tahun 2028.

Upaya mengejar semua itu kata Andree Fazara, harus dimulai dari jauh hari mempersiapkan para pelatih yang handal. Dengan harapan, saat menempa para atletnya sudah memiliki ilmu kepelatihan yang diharapkan.

Menurutnya, peningkatan prestasi atlet menuju jenjang yang lebih tinggi tidak terlepas peranan pelatih yang mumpuni. Melalui prestasi pelatih yang handal, tidak menutup kemungkinan atlet yang ditempa juga mengalami peningkatan prestasi yang cukup signifikan.

Periodenisasi

Penataran pelatih yang berlangsung dua hari pertama diberikan Prof.Joni Siahaan yang mengangkat materi “Periodenisasi latihan tingkat Advance dan Winner”. Tingkatan dalam periodenisasi pelatih sangat penting dalam menempa atlet yang akan dipersiapkan menuju Porkot, Porprov hingga tampil di PON.

Menurutnya, para pelatih sangat berperanan dalam mengasah prestasi atlet sesuai dengan jenjang yang dimiliki atau periodenisasinya. Apalagi tahun depan akan digelar Pekan Olahraga Kota (Porkot) di tahun 2025.

“Para pelatih yang belum pernah mengikuti penataran dijenjang utama harus mengikuti arahan program yang ada. Sementara para pelatih yang sudah pernah ikut penataran tinggal mengulang dan mempertajam ilmu yang sudah dimilikinya, “ujar Prof.Joni Siahaan.

Prof Joni melanjutkan, berbagai cara dalam meningkatkan prestasi atlet, baik melalui TC maupun latihan individu. Karena peluang meraih prestasi juga bertumpu pada diri sendiri atlet dalam menggapainya.

” Kemauan kuat dari seorang atlet dalam meningkatkan prestasi yang dimiliki sangat berperanan. Baru dukungan dari pelatih dan sarana dan prasarana yang ada. Bila kedua faktor itu tertanam pada diri atlet, niscaya untuk meraih prestasi puncak terbuka lebar, “tegasnya.

Selain itu seorang pelatih harus mengetahui karakter dan kebiasaan atlet. Begitu juga dengan prestasi yang dimiliki, dan lawan yang akan dihadapi dalam pertandingan nantinya. Dengan begitu, sudah tahu dan memprediksikan medali apa yang akan diperoleh atletnya.

“Peningkatan segi mental dan non teknis yang akan dihadapi atlet harus diketahui dari awal. Hal ini sama juga artinya dengan mengenal sport intelejen yang harus dimiliki para pelatih dan jajaran pengurus yang menjadi tugasnya, ” tegas Prof.Joni Siahaan.

Sport intelejen sangat diperlukan dalam menurunkan atlet dalam suatu mono event atau multi event. Dengan harapan dapat membantu atlet dalam meraih kemenangan hingga tampil sebagai juara.

“Kami mengharapkan para pelatih, bukan hanya trampil dalam memberikan latihan teknik, namun segi non tekhnis termasuk sport science dan penguasaan mental atlet, termasuk sport intelejen bisa dikuasai, ” harap Prof.Joni Siahaan seraya mengatakan, jika menginginkan atlet yang dilatih mencapai prestasi maksimal dalam meraih sukses yang didambakan.

Terakhir yang juga dimiliki pelatih adalah bisa mengevaluasi hasil pertandingan yang dimiliki atletnya seusai tampil dalam suatu event yang diikutinya. Dengan harapan kelemahan yang dimiliki dapat ditingkatkan lagi. Begitu juga saat meraih keberhasilan, harus mempunyai strategi mempertahankan saat turun dalam pertandingan selanjutnya. “Apakah yang diraih atlet tempaannya sudah memenuhi target yang diharapkan atau belum. Hal ini juga harus dievaluasi seusai tampil dalam pertandingan, ” tambah Prof.Joni Siahaan. (Warso)

 

 

 

 

 

Related posts