JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pertanian RI mengapresiasi PT Permodalan Nasional Madani [PNM] dan PT Pegadaian yang berkomitmen meningkatkan akses permodalan bagi petani muda melalui program inovatif sumber permodalan yang fleksibel dan mudah diakses, disesuaikan kebutuhan petani muda didukung program pelatihan dan pendampingan terintegrasi.
PNM memperkenalkan program pelatihan dan pendampingan secara menyeluruh kepada petani muda mulai dari proses produksi, pengelolaan, hingga pemasaran hasil pertanian. PNM akan terus mendukung petani setelah pembiayaan diberikan, sehingga dukungan tidak sebatas pembiayaan.
Sementara PT Pegadaian sebagai lembaga keuangan terkemuka, menawarkan beragam solusi permodalan yang fleksibel dan mudah diakses bagi solusi permodalan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi petani.
PT Pegadaian memahami bahwa akses ke pembiayaan dan investasi yang tepat, sangat penting untuk kesuksesan usaha pertanian. Oleh karena itu, PT Pegadaian menawarkan berbagai opsi fleksibel dan terjangkau bagi petani muda.
Dengan adanya Webinar MAF, PNM dan Pegadaian mengharapkan tercipta sinergi antara petani muda dan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan potensi pertanian di Indonesia, serta memperkuat fondasi bagi generasi pertani yang akan datang.
Dukungan kedua BUMN diapresiasi Kementan yang mengemuka pada Webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] bertema ´Inovasi Sumber Permodalan Alternatif Untuk Petani Muda´ via daring [online] dan tatap muka.
Hadir sekitar 210 petani muda Jawa Timur khususnya Banyuwangi pada MAF yang dipusatkan di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi pada Rabu [28/8/2024].
Kegiatan MAF sejalan upaya Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman senantiasa berkomitmen mendukung petani muda di tanah air melalui Program YESS.
“Keterlibatan petani milenial dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani milenial harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” katanya.
Program YESS, kata Mentan Amran, berupaya mendorong inovasi dan pengembangan kapasitas petani muda agar dapat menghadapi tantangan sektor pertanian ke depan dengan lebih efektif dan efisien.
Komitmen serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti tentang pentingnya akses permodalan bagi pelaku bisnis pertanian.
“Permodalan menjadi faktor penting bagi pengembangan usaha dan bisnis para petani muda,” kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Kementan, kata Kabadan Santi, berkomitmen memberi kemudahan bagi pengembangan usaha petani milenial. Pemerintah akan terus memberikan bantuan permodalan, pelatihan, dan akses pasar lebih luas bagi petani muda.
Webinar MAF digelar Kementan di bawah koordinasi Polbangtan Malang dan Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur, untuk mendukung pengembangan regenerasi pertanian di Indonesia melalui Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services [YESS] atas kolaborasi Kementan dengan International Fund for Fund Agriculture Development [IFAD].
Webinar MAF di BPP Rogojampi menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Local Champion Kabupaten Banyuwangi, Syva Dila Kharisma; pimpinan PT Permodalan Nasional Madani [PNM] Jatim; pimpinan PT Pegadaian Banyuwangi dan Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menegaskan komitmen Kementan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] selaku PPIU Program YESS di Jawa Timur untuk Kementan memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir.
“Program YESS menghubungkan petani muda dengan stakeholders termasuk permodalan dan perbankan,” katanya.
Local Champion Kabupaten Banyuwangi, Syva Dila Kharisma mengakui memulai usaha kebun durian pada 2018 dengan keterbatasan modal dan menghadapi pandangan skeptis dari masyarakat sekitar.
Kendati demikian, kata Syva, dia tak menyerah sehingga kini sebuah usaha lokal telah berhasil mengubah persepsi dan menciptakan dampak positif yang signifikan di komunitasnya.
“Berkat inovasi dan branding yang cerdas melalui media sosial, upaya saya tidak hanya sukses secara komersial, juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi lokal di pedesaan,” katanya.
Syva menambahkan, keberhasilan usahanya mengubah sudut pandang masyarakat sekitar dan memberi kontribusi bagi perekonomian lokal. Hal itu adalah contoh nyata dari dampak positif dari kewirausahaan yang inovatif dan fokus pada komunitas.
“Dengan mendukung petani lokal dan aktif dalam kegiatan pertanian, usaha kebun durian ini tidak hanya membangun reputasi bisnis yang kuat tetapi juga berperan sebagai motor penggerak ekonomi di wilayahnya,” ungkapnya lagi.
“Awalnya kami menghadapi banyak tantangan, namun dengan tekad dan strategi yang tepat, kami berhasil membuktikan bahwa usaha ini dapat sukses dan memberikan manfaat bagi banyak orang,” kata Syva Dila Kharisma.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan kegiatan MAF dipusatkan di BPP Rogojampi, mengingat fungsi dan peran BPP selaku Business Development Services Provider [BDSP] merupakan penyedia layanan pengembangan bisnis bagi petani muda di pedesaan.
Kegiatan MAF berlangsung secara hibrid, memungkinkan peserta webinar hadir tatap muka [offline] maupun via daring [online]. MAF dihadiri total 210 peserta, 50 hadir offline dan 160 peserta berpartisipasi via platform digital.
“BPP atau BDSP selaku Klinik Agribisnis terus berperan penting dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia dengan fungsi utama sebagai pusat pembelajaran, serta sebagai konsultan agribisnis,” kata Acep Hariri. (Boy)