JAKARTA (Suara Karya): Optimisme dan kepercayaan diri bagi masyarakat dan dunia usaha timbul atas kondisi pandemi yang terkendali di Indonesia. Pemulihan ekonomi yang sempat melambat pada Q3-2021 akibat gelombang delta, berhasil menunjukkan perbaikan pada Q4-2021.
“Berbagai indikator utama ekonomi menunjukkan tren positif. Indeks kepercayaan konsumen pada bulan Oktober 2021 mencapai 118,5 yang mengindikasikan pulihnya kepercayaan dari sisi permintaan. PMI Manufaktur mencapai 53,9, turut menunjukkan perbaikan di sisi penawaran,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote address dalam US-Indonesia Investment Summit 2021 secara virtual, Senin (13/12).
Berbagai indikator unggulan sektor eksternal, kata dia menunjukkan ketahanan yang baik hingga akhir November 2021. Hal ini terlihat pada posisi cadangan devisa dan neraca perdagangan Indonesia yang relatif stabil meningkat sejak 2019. Sedangkan Indeks harga saham gabungan dan nilai tukar rupiah memiliki tren yang fluktuatif namun masih menunjukkan perbaikan.
Ditambahkan, keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam menekan kasus positif Covid-19, telah memberikan keleluasaan bagi mobilitas masyarakat. Selain itu, pertumbuhan tabungan kelas menengah juga sudah mulai menurun, sehingga diperkirakan konsumsi masyarakat akan meningkat.
“Perbaikan ini memberikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan IV-2021 dapat mencapai hingga lebih dari 5% dan membawa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa mendatang. Pada 2022, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,2%,” jelas Airlangga.
Sementara pertumbuhan positif di sektor informasi dan komunikasi, katanya dipicu oleh adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung memiliki tingkat pemanfaatan teknologi yang tinggi di masa pandemi Covid-19.
“Pergeseran perilaku tersebut tentunya berdampak pada berbagai aspek penunjang kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi keuntungan untuk mempercepat transformasi digital sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi percepatan pemulihan ekonomi,” papar Airlangga.
Senada dengan hal tersebut, ekonomi digital di Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Pada 2020, sebanyak 41,9% dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia yang disumbangkan oleh sektor e-commerce. Total transaksi ekonomi digital Indonesia telah mencapai 44 miliar dolar AS pada 2020 dan diprediksi akan meningkat hingga 124 miliar dolar AS pada 2025.
“Di sisi lain, Pandemi Covid-19 turut mendorong perkembangan pesat di bidang edutech dan healthtech sebagai dampak dari penerapan pembelajaran berbasis online dan konsultasi kesehatan online,” ucap Airlangga. (indra)