Suara Karya

Dari KSTI 2025, FMIPA UI Pamerkan Minyak Sawit Super Sehat Pencegah Stunting

JAKARTA (Suara Karya): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) berpartisipasi dalam Konvensi Sains, Teknologi dan Industri (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB), pada 7–9 Agustus lalu.

Salah satu inovasi unggulan yang dipamerkan adalah Refined Palm Mono-Olein (RPMO), minyak sawit non-CPO hasil riset Prof Dr rer.nat Budiawan, yang diklaim lebih sehat, ramah lingkungan, sekaligus dapat mencegah stunting pada anak.

Berbeda dengan minyak sawit konvensional, RPMO kaya akan asam lemak tak jenuh dan mikro nutrien penting bagi tumbuh kembang anak.

Lebih dari itu, proses produksinya dirancang hemat energi dan minim limbah, sehingga ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

Tak hanya di sektor pangan, FMIPA UI juga menampilkan deretan riset unggulan lain, mulai dari material katalis NiCo@NiO untuk sel bahan bakar amonia karya Prof Dr Ivandini Tribidasari Anggraningrum yang membuka peluang energi bebas karbon.

Ada pula inovasi bernama ‘Si Cuhal’ karya Dr Eng Supriyanto. Inovasi dengan sistem cerdas berbasis IoT (internet of things) dan machine learning untuk prediksi curah hujan lokal yang krusial bagi mitigasi banjir dan pengelolaan irigasi.

Di bidang kelautan, FMIPA UI juga memperkenalkan Shallow Water Mapper hasil pengembangan Dr Eng Masita Dwi Mandini Manessa. Sebuah teknologi pemetaan laut dangkal berbasis satelit yang presisi, efisien, dan aman untuk konservasi pesisir serta pembangunan infrastruktur maritim.

KSTI 2025 yang dibuka Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya riset dan inovasi sebagai fondasi transformasi ekonomi nasional. “Agenda riset dan inovasi adalah kepentingan semua pihak dalam membangun masa depan bangsa yang berdaulat dan berdaya saing,” ujarnya.

Dekan FMIPA UI, Prof Dede Djuhana, PhD menekankan, keikutsertaan UI merupakan wujud nyata kontribusi akademisi dalam menjawab persoalan bangsa.

“Inovasi-inovasi tersebut membuktikan, riset yang kami kembangkan relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain pameran, 4 peneliti FMIPA UI juga tampil sebagai pembicara kunci di forum utama KSTI 2025, bersama dengan lebih dari 2.200 peserta nasional dan internasional lainnya, termasuk peneliti, rektor, diaspora, industri, hingga kementerian.

Kehadiran FMIPA UI di ajang bergengsi itu memperkuat kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah, dan industri dalam mewujudkan ekosistem riset yang mampu menjawab tantangan pangan, energi, lingkungan, dan kelautan Indonesia secara berkelanjutan. (Tri Wahyuni)

Related posts