JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah akan menaikkan jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dari sebelumnya 130 ribu orang menjadi 400 ribu orang. Keputusan itu ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 10 Tahun 2020 tentang KIP Kuliah.
“Diharapkan, makin banyak anak berprestasi dari keluarga kurang mampu mengenyam pendidikan tinggi. Karena terbukti, pendidikan dapat memperbaiki perekonomian keluarga,” kata Sesdirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdikbud, Paristiyanti Nurwardani dalam acara “Bincang Sore” yang digelar Kemdikbud, Jakarta, Rabu (26/2/20).
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi), Mohammad Nasih, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo Widyobroto dan Direktur Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemdikbud, Abdul Kahar.
Tentang dana beasiswa bagi penerima KIP Kuliah, Parisitiyanti menyebutkan, besarannya sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Yaitu, biaya kuliah sebesar Rp2,4 juta per semester dan biaya hidup Rp4,2 juta per semester.
“Memang tidak ada kenaikan uang seperti pada KIP Sekolah. Dana yang ada untuk memperluas akses, dengan menambahjumlah penerima KIP Kuliah menjadi 400 ribu orang, pada semua jalur penerimaan mahasiswa baru di PTN,” ujar Paristiyanti seraya menambahkan target penerima KIP Kuliah akan menjadi 2 juta orang pada 2024.
Ditambahkan, pihaknya melakukan harmonisasi dengan Panitia SNMPTN dan SBMPTN dalam mendukung program Kampus Merdeka. Data akan terintegrasi dengan big data yang ada di Ditjen Dikti. Penerima KIP Kuliah akan ditandai statusnya, saat mendapat masalah ekonomi keluarganya yang membuat IPK turun, maka kampus akan memberi pendampingan.
Ditanyakan keilmuan yang jadi prioritas pada tahun ini, Paristiyanti menyebut sama seperti pada tahun sebelumnya yaitu program studi pada ilmu pariwisata, kesehatan, agri bisnis terutama pada pengolahan pangan, manufaktur, teknik mesin hingga ekonomi kreatif.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo berharap pengaju beasiswa KIP Kuliah mengisi data pada 2-31 Maret 2020, karena data itu nantinya akan digunakan untuk pendaftaran penerimaan mahasiswa baru pada jalur ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), jalur mandiri di kampus negeri masing-masing, serta program penerimaan di jalur vokasional di Politeknik negeri.
“Pemerintah menyiapkan banyak pilihan masuk PTN bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu. Jika tidak percaya diri dengan waktu belajar yang lama sebagai sarjana, ada pilihan belajar di program diploma agar cepat lulus dan langsung kerja,” ucapnya.
Ditambahkan pada program SBMPTN, siswa pengaju KIP Kuliah akan dibebaskan dari biaya ujian sebesar Rp200 ribu untuk kelompok ujian sainstek/sosbud dan Rp300 ribu untuk kelompok ujian campuran. Hasil ujian SBMPTN akan digunakan pula untuk seleksi masuk lewat jalur mandiri.
“Karena itu, kami berharap pada penerima KIP Kuliah serius dalam mengerjakan ujian di SBMPTN, karena jika tidak lolos di jalur ini akan didaftarkan ke jalur penerimaan mahasiswa baru di PTN lainnya,” ucap Guru Besar Bidang Peternakan Universitas Gadjah Mada itu.
Budi Prasetyo mengatakan, peserta layak SNMPTN tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu. Karena proses perhitungan siswa layak berdasarkan akreditasi sekolah saat ini memperhitungkan jumlah siswa.
“Jadi jumlahnya sesuai yang ada. Jika jatah 40 persen siswa pada sekolah berakreditasi A, maka jumlahnya sebesar itu,” kata Budi menandaskan. (Tri Wahyuni)