Suara Karya

Penerima Beasiswa TF Ciptakan Pupuk Dinosaurus Bantu Petani!

JAKARTA (Suara Karya): Penerima beasiswa Tanoto Foundation (TF), Freddy Wijaya berhasil membuat pupuk hayati cair untuk membantu petani mendapatkan hasil panen yang bagus.

Pupuk merek Dinosaurus tersebut telah diujicoba oleh petani jagung di wilayah Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hasil panennya meningkat dua kali lipat dibanding sebelumnya.

Keberhasilan alumnus program studi akuntansi, Universitas Gadjah Mada (UGM) itu termuat dalam buku berjudul ‘INSPIRE, Mozaik Kisah Para Teladan’. Buku tersebut memuat kisah 28 alumni penerima beasiswa TELADAN dari Tanoto Foundation.

Dalam sebuah kesempatan di Jakarta, Freddy menuturkan, sejak kecil tertarik dengan dunia pertanian, lantaran suka sekali membaca buku National Geographic dan majalah Trubus.

“Sejak kecil, saya punya cita-cita memiliki usaha pertanian atau perkebunan yang bisa menghijaukan dan melestarikan lingkungan,” katanya.

Cita-cita itu mulai diwujudkan setelah lulus kuliah melalui usaha produk pupuk yang menjadi bagian dari pemberdayaan petani jagung di wilayah Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Interaksi dengan petani membuat Freddy bisa menangkap keresahan yang dirasakan mereka, mulai dari kesulitan memperoleh pupuk subsisi, harga pupuk kimia yang mahal, serta produktivitas lahan yang menurun.

“Kombinasi masalah itu membuat petani kesulitan mendapat hasil panen yang bagus,” ucapnya.

Berbagai permasalahan itulah yang menjadi dasar bagi Freddy Wijaya untuk berinovasi melalui pupuk dengan merek Dinosaurus. Ia juga melakukan penyuluhan dari rumah ke rumah untuk membantu petani dalam mengadopsi teknik pertanian yang lebih produktif.

Usaha memang tidak mengkhianati hasil. Hal itu terlihat pada hasil panen para petani jagung di Flores yang terus membaik. Dari sisi kuantitas, jumlahnya pun terus meningkat.

Melihat keberhasilan, Freddy lalu mendaftarkan produk pupuk hayati cair merek Dinosaurus miliknya ke Kementerian Pertanian. Tak hanya dalam negeri, pupuk tersebut juga mendapat sertifikat organik internasional.

Berkat keberhasilan itu, produk buatan Freddy telah dipasarkan di berbagai wilayah di Indonesia. Ia berharap, keberhasilan itu memberi optimisme baru kepada generasi muda lainnya untuk terjun ke dunia pertanian.

“Karena ada potensi besar yang bisa dikembangkan dalam bidang ini,” ucap Freddy menegaskan.

CEO Global Tanoto Foundation, Dr J Satrijo Tanudjojo mengatakan, Program Beasiswa TELADAN dikembangkan TF guna terwujudnya kesetaraan peluang melalui pendidikan, khususnya jenjang pendidikan tinggi.

Komitmen tersebut, lanjut Satrijo, dilakukan TF secara konsisten sejak 2006. “Selama hampir dua decade, para penerima beasiswa TELADAN mampu berkarier dengan baik dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, komunitas, dan lingkungan,” katanya.

Tanoto Foundation adalah organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan pengusaha Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto sejak 1981.

Selama periode 2006 hingga 2022, TF telah memberi beasiswa kepada 8.167 mahasiswa yang tersebar di 9 universitas mitra program TELADAN di Indonesia. (Tri Wahyuni)

Related posts