BANDA ACEH (Suara Karya): Melalui perjuangan cukup ketat, tim DKI Jakarta putra dan putri berhasil mengawinkan tampuk juara dan masing – masing berhak meraih medali emas cabang bola tangan di PON XXI Aceh 2024.
Semua itu terjadi ketika dalam pertandingan final tim DKI Jakarta putra maupun putri mengalahkan lawan – lawannya yang berlangsung di GOS Meulaboh, Aceh Barat, Senin (16/9/2024)
Disaksikan langsung Ketua Umum PB ABTI Zulfydar Zaidar Mochtar SE MM yang didampingi Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi dan Asisten Pemerintahan Keistimewaan dan Kesra Aceh Barat, Mirsal, S. STP, pertandingan partai final perebutan medali emas, perak dan perunggu berjalan ketat dan enak ditonton.
Pertandingan final putra, tim DKI Jakarta sebagai juara bertahan di PON XX Papua tahun 2021 tampil bringas, langsung mengumpulkan angka kemenangan hingga istirahat dengan angka 17 – 12 lawan Jabar.
Unggul lima angka, pemain DKI Jakarta putra lagi – lagi langsung melakukan serangan. Alhasil angka yang dikumpulkan cukup telak dan berakhir dengan kemenangan 25 – 23 atas Jabar.
Dengan kemenangan itu, tim DKI Jakarta putra berhasil mempertahankan tampuk juara dan berhak meraih medali emas. Sedang tim Jabar yang kalah di final kebagian medali perak.
Sedang medali emas bola tangan putri PON XXI Aceh 2024 sebelumnya diraih tim dari DKI Jakarta di final mengalahkan lawan kuatnya juara PON XX 2021 di Papua. Semua itu terjadi setelah tim asuhan M Arif unggul lawan Kaltim dengan angka tipis 21 – 20.
Adapun jalannya pertandingan cukup ketat, namun tim DKI Jakarta sangat beruntung selalu unggul lebih dulu. Meski di babak pertama sempat ketinggalan atas Kaltim 10 – 11 hingga turun minum.
Setelah istirahat tim DKI Jakarta yang dikawal Vratyasdewi, Anisa dan Gita selalu berhasil menutup serangan lawan. Hal itu yang membuat gawangnya terhindar dari serangan lawan.
Kejar mengejar angka tak terlewatkan hingga detik – detik terakhir kurang satu menit DKI Jakarta putri unggul lawan Kaltim dengan angka 21 – 20 hingga wasit membunyikan pluit terakhir. DKI keluar sebagai juara dengan meraih medali emas. Adapun perak diraih tim Kaltim putri.
Adu penalti, Tegang
Sementara pertandingan perebutan tempat ketiga meraih perunggu antara Jateng lawan Kaltim putra berlangsung seru dan menarik. Kedua tim saling mengumpulkan angka dengan selisih tipis hingga turun minum dengan angka 18 – 19 untuk Kaltim.
Seusai istirahat Jateng meningkatkan tempo permainan. Kejar mengejar angka tidak terelakkan dan akhirnya di menit terakhir berjalan imbang 33 lawan 33.
Untuk menghasilkan pemenang ada perpanjangan waktu pertandingan 2 x 5 menit. Kedua tim Jateng lawan Kaltim menghasilkan angka sama 38 – 38. Untuk menentukan pemenang terpaksa adu penalti (sudden death) masing – masing tim dengan lima tembakan kearah gawang lawan.
Dengan kondisi menegangkan tim Jateng mampu meraih keberuntungan dengan memasukkan 4 gol. Sedang Kaltim hanya memasukkan 3 bola ke gawang lawan. Dengan tambahan hasil penalti tim Jateng mengantongi angka 42 dan Kaltim 41.
Dengan skor selisih satu untuk Jateng akhirnya keluar sebagai juara ketiga dan berhak meraih medali perunggu. Sedang Kaltim tersisih diurutan keempat.
“Berhasil memenangkan pertandingan lewat adu penalti merupakan hasil kerja keras para pemain. Saya mengakui pertandingan cukup seru dan menegangkan. Alhamdulillah tim Jateng meraih medali perunggu, ” tegas Ketua Pengprov ABTI Jateng, Joko Pranawa Adi yang menykasikan jalannya pertandingan.
Adapun tempat ketiga putri alias meraih medali perunggu diambil tim Jabar yang dalam pertandingan terakhir mengalahkan tim Bali dengan angka 30 – 22. Hal itu membuat pelatih Jabar Beni bernafas lega, meski harus menyumbang medali perunggu di bola voli putri. (Warso)